Baca Juga: Dikenal Tajir Melintir, Raffi Ahmad Ternyata Punya Banyak Cicilan: Sekarang Lebih Parah
“Kuncinya adalah perencanaan keuangan dan disiplin dalam menjalankan perencanaan tersebut. Mungkin terkesan sepele, tapi cukup membantu,” kata Rifandy.
Kemudian tentukan jangka waktu yang diperlukan untuk mencapai masing-masing tujuan tersebut.
Rifandy mencontohkan, membeli gadget atau kendaraan dapat menjadi tujuan keuangan jangka pendek. Sementara itu, membeli rumah dan pergi haji dapat menjadi tujuan jangka panjang.
Dengan menetapkan jangka waktu, Anda akan lebih mudah dalam memprioritaskan pengeluaran untuk tujuan keuangan jangka pendek terlebih dahulu.
Baca Juga: Berkaca dari Our Beloved Summer, Yuk Diskusikan 5 Topik Finansial Ini Sebelum Menikah
2. Catat pemasukan dan pengeluaran
Salah satu kesalahan umum dalam mengelola keuangan keluarga adalah tidak mencatat pemasukan dan pengeluaran.
Padahal, menurut Rifandy, membuat catatan pemasukan dan pengeluaran dapat menghindarkan diri dari perilaku konsumtif. Selain itu, Anda dapat mengevaluasi pengeluaran sebelumnya dan memangkas pengeluaran yang sebenarnya tidak perlu.
Dengan memiliki rincian pemasukan dan pengeluaran, Anda juga dapat terhindar dari risiko pembengkakan bujet bulanan.
“Anda juga wajib memahami perbedaan kebutuhan dan keinginan. Misal, kalau kita tidak beli barang itu, apa dampaknya? Benarkah dibutuhkan? Kalau memang harus beli, coba cari tahu apakah ada barang substitusinya yang jauh lebih ekonomis,” papar Rifandy.
Mencatat pemasukan dan pengeluaran pun kini bisa dilakukan dengan mudah menggunakan bantuan aplikasi di ponsel. Jadi, Anda tidak perlu repot-repot mencatat keuangan secara manual.