PIilih Lokal Aja: Jejak Aisyah Ingin Kenalkan Kain Jumputan pada Dunia

By Dinni Kamilani, Kamis, 24 Februari 2022 | 17:01 WIB
Angel ingin Jejak Aisyah ini menjadi gerakan yang dapat meninggalkan jejak kebaikan. ()

NOVA.id - Bukan rahasia lagi jika Indonesia kaya akan warisan budaya, di antaranya adalah kain tradisional, mulai batik, ulos, endek, lurik, hingga jumputan.

Sebagian dari kita mungkin masih asing dengan kain jumputan, kain khas Palembang, Sumatera Selatan ini memang belum mendapat perhatian banyak orang seperti batik, yang sudah dikenal dunia sebagai warisan budaya Indonesia.

Tapi berbicara soal keindahannya, kain jumputan ini enggak kalah dengan kain tradisional lainnya.

Tentu saja dengan ciri khas dan keunikannya sendiri.

Kondisi tersebut membuat Angel Eva Christine terpanggil untuk bisa memasarkan sekaligus mengenalkan kain jumputan ini ke masyarakat luas.

“Entah kenapa merasa tergerak untuk membantu mereka, karena menurut saya ini proses pengerjaan yang sangat rumit dan pantas untuk diapresiasi,” tutur Angel kepada NOVA.

“Karena sedihnya, kita sebagai masyarakat Indonesia justru banyak yang belum tahu soal kain jumputan ini. Jadi saya tertarik untuk membantu mereka,” sambungnya.

Ya, untuk menghasilkan selembar kain jumputan 3x1 meter saja setidaknya diperlukan waktu selama 7 hari.

Mulai dari proses pembuatan pola, lalu diikat, dijumput, dicelup, dilepas ikatannya, lalu dijemur sampai akhirnya menjadi sehelai kain yang indah.

Baca Juga: Marawa Handmade Fashion, Cetuskan Ciri Khas Baru yang Bikin Sukses

Akhirnya, pada Februari di tahun 2020 Angel mulai merintis sebuah brand fesyen yang diberi nama Jejak Aisyah.

Terinspirasi dari sosok Aisyah, istri rasul yang menjadi tauladan. Jadi bukan hanya sekedar bisnis, Angel ingin Jejak Aisyah ini menjadi gerakan yang dapat meninggalkan jejak kebaikan terutama dalam hal membantu perajin jumputan di Sumatera Selatan.