Harga LPG Naik, Lebih Hemat Pakai Kompor Gas atau Kompor Listrik?

By Presi, Sabtu, 5 Maret 2022 | 08:31 WIB
Ilustrasi kompor listrik. (Shutterstock)

NOVA.id - Saat ini, harga gas LPG non-subsidi mengalami peningkatkan.

Salah satu cara untuk menyiasati kenaikan harga ini yaitu dengan menghemat penggunaan gas elpiji.

Namun, rupanya ada cara lain untuk menyiasati kenaikan harga gas LPG ini.

Caranya yaitu dengan beralih menggunakan kompor listrik.

Ya, ternyata kompor listrik lebih hemat daripada kompor gas.

Menurut Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, kita bisa menghemat pengeluaran hingga 20 persen jika memakai kompor listrik.

“Kalau 15 juta kompor terpakai penghematan yang luar biasa dalam menekan kompor LPG. Rakyat diuntungkan, yang rata-rata biaya masak di rumah Rp147.000, jadi Rp118.000 per bulan, hemat lagi 20 persen,” kata Erick dikutip dari Kompas.com.

Hal senada juga dikatakan oleh Staf Kelompok Keilmuan (KK) Teknik Ketenagalistrikan Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) dan Anggota Pusat Penelitian Energi Baru Terbarukan ITB, Dr. Ing. Deny Hamdani.

Deny mengatakan bahwa kompor induksi, salah satu jenis kompor listrik, bisa lebih hemat hingga 30 persen atau sekitar Rp 48.000/bulan.

Baca Juga: Harga LPG Naik! Begini 14 Cara Menghemat Gas Saat Memasak, Dijamin Irit

"Opex (harga energi) lebih ekonomis hingga 30 persen (sekitar Rp 48.000/bulan), dengan asumsi tarif listrik Rp1.500/kwh, harga gas Rp12.500/kg, kompor induksi 2 kali lebih cepat panas dari kompor gas, durasi masak 3 jam/hari dalam sebulan," kata Deny, Selasa (07/12).

Namun, untuk gas bersubsidi, Opex kompor induksi menjadi lebih mahal Rp13.000/bulan. Dia menambahkan Opex tergantung pada subsidi gas/listrik.

Selain lebih hemat, ada kelebihan kompor listrik lainnya juga, lo.

Pertama, kompor listrik lebih aman dari bahaya kebakaran dan risiko tersentuh.

Kompor listrik juga lebih mudah dikontrol, lebih cepat panas, dan lebih ramah lingkungan karena lebih efisien dalam konversi energi dan tidak ada emisi langsung.

Penyebaran panas pada kompor listrik juga lebih merata karena distribusi magnetik relatif merata, namun terbatas di area bawah wadah yang datar.

Selain itu, efisiensi pembangkitan energi panas hingga 90 persen dibandingkan gas yang hanya 50 persen.

Meski begitu, penggunaan kompor listrik juga memiliki kekurangan.

Deny mengatakan daya listrik kompor ini relatif besar, sehingga perlu pasang daya listrik besar, untuk daya 1 kW perlu daya listrik terpasang di rumah 2.200 VA.

 Baca Juga: Ini 4 Cara Merawat Kompor Gas, Pasti Awet dan Apinya Tetap Biru!

 

Pemanasan kompor listrik juga hanya di area sekitar alas wadah, sehingga tidak cocok untuk semua jenis masakan.

Selain itu, harga kompor dan perawatan kompor listrik juga relatif lebih mahal, ratusan ribu (jenis portable) hingga jutaan rupiah (jenis tanam).

Kemudian, kita tidak bisa meletakkan bebas terlalu berat karena permukaan berbahan kaca.

Alat masak berbahan plastik dan alumunium juga harus dihindarkan karena pemanasan yang cepat.

Terakhir, wajan juga harus datar karena permukaan kaca datar dan kita harus paham pengaturan panas untuk masak yang tepat.

Nah, itulah kelebihan dan kekurangan penggunaan kompor listrik.

Tetap saja, keputusan ada di tangan Sahabat NOVA.

Baca Juga: Saatnya Kembali ke Kompor Biomassa Pengganti Minyak Tanah

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)