Ternyata Si Kecil Perlu Mempelajari Koding Sejak Dini, Ini Dia Alasannya

By Widyastuti, Kamis, 10 Maret 2022 | 23:01 WIB
Kenali 4 Gaya Pengasuhan Anak, Anda Termasuk yang Mana? (Akarawut Lohacharoenvanich)

NOVA.id - Lahir di era industrialisasi gelombang ke-4, atau yang lebih dikenal dengan revolusi teknologi, anak-anak dituntut untuk memiliki pemahaman dan penguasaan lebih terhadap aset digital. Setiap harinya, manusia semakin banyak berinteraksi dengan mesin dan komputasi.

Coding sering disebut sebagai “bahasa masa depan”, karena memungkinkan manusia untuk bisa “berkomunikasi” dan mengatur mesin dan komputer, alih-alih digantikan perannya. Itulah mengapa, penting bagi anak-anak masa kini untuk mempelajari kemampuan coding sejak dini.

Menurut laporan dari McKinsey Global Institute, hampir separuh dari pekerjaan manusia akan diambil-alih oleh mesin/robot otomatis pada tahun 2055. Sementara saat ini, jumlah programmer yang menguasai coding masih sangat terbatas, yaitu sekitar 24,5 juta orang di seluruh dunia.

Akibatnya, profesi programmer/developer menjadi profesi yang paling banyak dicari dan dibutuhkan, termasuk di Indonesia.

Kemampuan coding sejak dini menjadi bekal si kecil untuk bisa mengembangkan mindset pemecahan masalah dan kreativitas, sehingga memiliki keunggulan kompetitif di dunia kerja masa depan.

Memahami pentingnya penguasaan coding untuk anak-anak, Hacktiv8, coding bootcamp ternama di Indonesia, memperkenalkan program pendidikan HacktivKidz.

Pelatihan ini mengajak si kecil belajar melalui sesi coding yang menyenangkan, dengan merangsang imajinasi dan kreativitas mereka dalam membuat berbagai program ataupun game berbasis karakter dan animasi.

Terdapat tiga kategori program utama yang dapat dipilih, yaitu:

Baca Juga: Permudah Orangtua untuk Dampingi Anak Belajar, Penerbit Erlangga Adakan Webinar Motivasi Ujian Sekolah

  1. Kelas Animasi (7-13 tahun): kelas pemula, dimana si kecil bisa mempelajari block coding dengan animasi, pengenalan dasar, pembuatan animasi dengan Pictoblox, serta penambahan efek suara dan storytelling.
  2. Kelas Seni (8-13 tahun): kelas pemula dimana si kecil belajar menggambar dengan coding, serta memainkan efek suara, menggambar, dan mengatur berbagai latar belakang animasi.
  3. Kelas Roblox (8-14 thn): kelas tingkat lanjut, dimana si kecil mempelajari konsep komputer, logika pemrograman, dan latihan dasar coding untuk mengembangkan sebuah game yang dapat langsung dipraktekan di platform Roblox Studio.

“Seperti pembelajaran bahasa pada umumnya, pengenalan terhadap coding akan lebih baik jika dimulai sejak dini, karena anak kecil lebih reseptif dan bisa melatihnya terus hingga jangka waktu yang panjang. Karena itulah, HacktivKidz hadir agar anak-anak bisa belajar di lingkungan yang menyenangkan, dengan kurikulum yang terpersonalisasi.

Tidak hanya sebagai bahasa masa depan, coding bermanfaat merangsang kreativitas, menumbuhkan semangat inovatif, menstimulasi logika berpikir, dan memperkuat kemampuan anak untuk memecahkan masalah,” ungkap Juventia Vicky Riana, Chief Commercial Officer Hacktiv8, menjelaskan awal tercetusnya program HacktivKidz.

Hacktiv8 merancang kurikulum program HacktivKidz dengan riset mendalam, untuk memastikan bahwa pelatihan coding anak bisa berjalan maksimal, baik dalam setting offline maupun online.