Bahkan, pihaknya tak terbuka mengenai MCAS dan malah menyalahkan pilot yang sudah bertaruh nyawa.
2. Boeing Mengutamakan Profit
Terobosan terbaru Boeing yang merilis pesawat irit bahan bakar membuat penjualannya melejit hingga disebut sebagai produsen pesawat dengan penjualan tercepat sepanjang sejarah.
Tapi nyatanya, Boeing hanya mengejar profil dan abai dengan kualitas, karena merasa tersaingi perusahaan Air Bus yang tengah naik daun juga.
Bahkan, ada beberapa konsumen yang komplen mengenai adanya benda asing dalam pesawat yang mereka pesan.
3. Enggan Menyediakan Pelatihan Simulator Pilot
Ternyata setahun sebelum kecelakaan, pihak Lion Air Indonesia sempat mempertimbangkan untuk memberi pelatihan simulator penerbangan Boeing 737 Max 8 kepada pilotnya, sesuai kebijakan penerbangan.
Baca Juga: Fobia Naik Pesawat, Sophia Latjuba Sampai Minum Obat Penenang
Namun pabrikan pesawat asal Negeri Paman Sam ini menyebut Lion Air idiot.
Menurutnya hal yang merogoh kocek besar itu tak diperlukan karena sistem yang mereka buat untuk pesawat terbarunya disebut mirip pesawat keluaran sebelumnya, versi 737. Padahal, mereka menambahkan sistem MCAS, yang awam bagi pilot.
4. Risiko Jatuh Hingga 15 Kali
Laporan TARAM (Transport Airplane Risk Assessment Methodology) yang dilakukan oleh FAA (Federal Aviation Administration) menyebutkan bahwa pesawat Boeing memiliki risiko jatuh hingga 15 kali dalam hidupnya.
Tapi FAA dan Boeing tetap mempertahankan pesawatnya terbang.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store. (*)