Pentingnya Memahami Arti Kebahagiaan Sejak Dini, Wall’s Luncurkan The Happiness Project

By Dinni Kamilani, Rabu, 23 Maret 2022 | 22:00 WIB
Wall’s targetkan 100.000 anak Indonesia agar #SemuaJadiHappy. (Wall’s )

NOVA.id - Memperingati Hari Kebahagiaan Sedunia 2022, Wall’s, brand es krim yang telah menghadirkan kebahagiaan selama 30 tahun di Indonesia meluncurkan The Happiness Project.

Program yang ditujukan untuk mengedukasi pentingnya  memahami arti kebahagiaan ini menargetkan anak- anak usia 8 - 14 tahun dengan menerapkan 5 kunci kebahagiaan di dalam tumbuh kembang anak.

Bernardus Rendita Kusumo, Senior Brand Manager Wall’s menjelaskan, “Wall’s percaya bahwa kebahagiaan adalah hak semua orang tanpa terkecuali. Hal ini sejalan dengan purpose atau tujuan mulia Wall’s untuk membuat #SemuaJadiHappy.

"Namun, faktanya 80% masyarakat Indonesia masih memandang kebahagiaan sebagai  sesuatu yang sifatnya materialistis. Padahal kebahagiaan itu dapat hadir dalam kehidupan kita dengan cara yang begitu sederhana," ujar Rendi.

Baca Juga: Yuk Mulai Gaya Hidup Aktif dengan Ikut Pocari Sweat Run Indonesia 2022

Menurut hasil survei yang dilakukan oleh Personal Growth ditemukan bahwa, aspek-aspek yang berkontribusi terhadap kebahagiaan seseorang meliputi; 90,4% memiliki rumah bagus, 83% kekayaan finansial, dan 66,2% prestasi akademik maupun profesional. 

“Melalui The Happiness Project, Wall’s ingin mendefinisikan ulang pemahaman akan arti kebahagiaan yang memiliki manfaat positif jika diterapkan dan dibangun sejak dini. Oleh karena itu, peran orang tua dan guru menjadi sangat krusial sebagai pendidik dalam proses pembelajaran dan tumbuh kembang anak,” tambah Rendi.

Menanggapi survei tersebut Ratih Ibrahim, M.M, Psikolog Klinis & CEO Personal Growth menyampaikan, kebahagiaan yang kerap dimaknai manusia umumnya selalu bersumber dari hal-hal yang bersifat materialistik.

Padahal, kebahagiaan yang sesungguhnya datang dari bagaimana manusia memaknai hidup dan nilai-nilai yang dijunjung, serta mengupayakannya dalam keseharian.

Baca Juga: Tokopedia Hadirkan Layanan FulFillment ‘Dilayani Tokopedia’ dengan Ongkir Rp0 se-Indonesia

"Kebahagiaan memang bisa saja hadir dari prestasi akademis, kemapanan finansial, atau jabatan. Namun, adanya pandangan bahwa kebahagiaan hanya bersumber dari hal-hal yang bersifat materialistis tersebut justru dapat menyebabkan seseorang merasa kebahagiaan adalah sesuatu yang sulit atau bahkan mustahil dicapai," jelas Ratih.

Selain itu, pemaknaan dan nilai-nilai mengenai kebahagiaan ini penting dibangun sejak masa anak-anak. “Semakin dini usia anak, semakin baik. Orangtua dan guru memiliki peran yang begitu penting dalam proses membangun pondasi kebahagiaan ini. Dengan demikian, seluruh aspek perkembangan anak (kognitif, fisik, sosial dan emosional) akan berkembang secara optimal, anak lebih resilien, dan bahagia hingga masa dewasanya nanti.” tambah Ratih.