Kawinkan 12 Tenun Indonesia dalam Karya Terbaru, Mel Ahyar Archipelago Lahirkan Kawin Campur

By Siti Sarah Nurhayati, Selasa, 5 April 2022 | 21:02 WIB
Koleksi Mel Ahyar Archipelago “Kawin Campur”. (DOK. MEL AHYAR)

 

NOVA.id – Kain tradisional Indonesia dikenal memiliki daya tarik tersendiri karena memiliki motif yang indah dengan eksklusifitas yang tinggi.

Sehingga, barang ini menjadi incaran bagi pelancong dari dalam dan luar negeri.

Peran desainer juga penting dalam membantu pelestarian wastra Nusantara ini. Seperti yang dilakukan oleh Mel Ahyar.

Belum lama ini, pihaknya baru merilis koleksi terbaru bertajuk Archipelago “Kawin Campur”.

Koleksi ini semakin spesial sebab Mel Ahyar berkolaborasi dengan beberapa desainer seperti Rabbanin Project serta Cita Tenun Indonesia,  perkumpulan yang memiliki program kerja yaitu pelestarian tenun, pelatihan perajin tenun, dan pemasaran hasil produksi perajin tenun seluruh Indonesia.

Dalam kolaborasinya, mereka mengawinkan beberapa motif tenun dari berbagai suku Indonesia dalam satu rupa.

“Kawin campur” sendiri terinspirasi dari budaya pernikahan tempo dulu yang dinilai sebagai cara paling efektif dalam melestarikan perbedaan budaya dan menjalin keharmonisan.

Ditambah lagi, menurut Mel Ahyar, motif tenun di berbagai penjuru Indonesia memiliki ciri khas dan karakter tersendiri.

“Keragaman budaya Indonesia tak pernah putus memberikan inspirasi bagi desainer untuk berkarya. Perbedaan yang dipadukan dengan harmonis dapat melahirkan sebuah karya dan inovasi,”

Baca Juga: Berinovasi Lewat Kain Tenun, Anna Mariana Raih Penghargaan Woman Beauty

 

“Indonesia negara besar dan kaya budaya yang harus dilestarikan oleh generasi penerus, tentunya lewat karya-karya yang dapat mengharumkan nama bangsa,” ujar Mel Ahyar belum lama ini.

Lebih lanjut Mel Ahyar menjelaskan, bahwa koleksi busana etnik kali ini berasal dari 12 motif tenun khas Indonesia, yakni Tenun Garut, Tenun Garut Bulu, Tenun Jawa, Tenun Baduy, Songket Bali, Songket Bali Alam, Tenun NTT, Tenun Manggarai, Blongsong Palembang, Tenun NTB, Tenun Batubara Dan Tenun Gedog Tuban.

Keunikan motif tenun dari daerahdaerah ini pun mampu menonjolkan keragaman, kesatuan serta harmonisasi budaya Indonesia.

Koleksi busana yang terdiri dari 18 luaran, 3 gaun panjang, dan 4 kemeja ini pun turut memberdayakan artisan kain daerah binaan Cita Tenun Indonesia dalam misi untuk mengangkat nama budaya Indonesia.

“Koleksi kali ini pun sejalan dengan misi Rabbanin project dalam melestarikan budaya Indonesia, seraya memberdayakan pengrajin lokal, melalui produk fesyen yang juga kami geluti,” kata Dewi Ivo Rajasa, Pendiri, Rabbanin Project.

Bianca Lutfi, Pengurus Cita Tenun Indonesia, juga turut menyambut positif koleksi terbaru kolaborasi mereka ini.

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store. (*)