Menurut Bunda Kurnia, matematika sangatlah penting, dan tidak hanya berkutat dalam hitung-hitungan saja. “Yang menarik, matematika mengaktivasi otak kiri dan kanan secara seimbang,” terangnya.
Namun, Ia menyayangkan, orang tua kadang tidak sadar bahwa matematika memiliki efek terhadap perspektif masa depan.
“Dianggap bahwa matematika hanya menghitung angka, dan berpikir bahwa anaknya memang tidak pintar matematika. Tidak diupayakan untuk memahami,” imbuh Bunda Kurnia.
Manfaatkan Aplikasi Belajar
Oleh karena itu, terdapat beberapa pendekatan yang bisa dilakukan untuk menghilangkan kesan sulit dan rumit saat belajar matematika.
Pertama, matematika dipelajari sesuai kegunaannya. Kedua, mulai dari level yang mudah/sederhana, baru naik ke derajat yang lebih tinggi. Hal ini juga akan melatih kita membuat skala prioritas dari tiap persoalan.
Ketiga, membangun pemahaman anak terhadap suatu persoalan. Pengajaran matematika yang hanya mengedepankan hafalan tanpa membuat anak memahami konsepnya, membuat matematika terkesan sulit. Pembelajaran matematika perlu mengambil bentuk yang logis dan nyata.
Tak hanya itu, orangtua juga bisa memanfaat aplikasi belajar untuk mengajak anak belajar matematika.
Baca Juga: Layanan Vaksinasi dan Infuse Bar Resmi Diluncurkan Quicktest
Baik Prof. Purna maupun Bunda Kurnia setuju, aplikasi belajar seperti CoLearn bisa sangat membantu anak dalam belajar matematika.
Para pengajar dalam aplikasi belajar juga lebih interaktif, dan menyampaikan materi dengan cara yang menarik. Ini membuat anak-anak lebih tertarik, dan tidak merasa ketakutan.