Terombang-ambing di Laut, Ini Cerita Ifan Seventeen Bertahan Hidup dari Tsunami: Tadinya Teriak-Teriak, Lama-Lama Sepi

By Presi, Rabu, 13 April 2022 | 12:55 WIB
Cerita Ifan Seventeen Bertahan Hidup dari Tsunami (dok. istimewa)

NOVA.id - Vokalis grup Seventeen, Riefian Fajarsyah atau Ifan Seventeen merupakan salah stau korban selamat dari bencana tsunami Banten tahun 2018.

Belum lama ini, Ifan Seventeen menceritakan perjuangan dirinya bertahan hidup dari tsunami tersebut.

Hal itu ia sampaikan dalam Youtube Curhat Bang Denny Sumargo, dilansir dari Kompas.com, Rabu (13/04).

Dalam video itu, Ifan mengatakan bahwa tergulung ombak dan ada di tengah laut.

Bahkan, Ifan sempat pingsan dan tubuhnya juga terlilit kabel.

"Gue mikir ini dalam film jagoan enggak boleh panik. Jadi gue enggak boleh panik, jadi gue pelan-pelan (lepasin kabel), masih ditahan (napas)," kata Ifan.

Saat kabel telah terlepas, ia baru menyadari bahwa sedang terjadi tsunami.

"Orang teriak tsunami, tsunami, baru tahu ini tsunami, nangis gue. Bukan nangis kejer, nangis mengeluh, karena gue pikir ini mimpi," ujar Ifan.

Arus pun berhenti dan tenang, tapi kemudian arus air laut tiba-tiba mundur dan menarik tubuh Ifan kembali ke tengah laut.

Baca Juga: Film Kemarin Kisahkan Perjalanan Seventeen Hingga Tragedi Nahas Para Personel

Saat itu, ada orang yang berusaha memegang tangan Ifan.

Namun, karena ingin bertahan hidup, ia berusaha melepas pegangan orang tersebut.

"Gue sikut-sikutin lah, kan gue udah engap, gue reflek, satu orang bapak-bapak pegang sini (siku) gue, gue sikut. Gue inget banget kata-kata gue 'jangan pegang tangan saya, pegang barang lain, karena kalau pegang tangan saya, kita berdua mati,'" kenang Ifan.

Orang tersebut dan Ifan akhirnya berpegangan pada meja. Namun, keduanya kembali tenggelam saat ada orang lain yang datang ke meja itu.

"Begitu tenggelam di situ, gue ini udah nyerah lah. Udah cukup lah, Ya Allah cukup deh gue, gue udah capek, udah enggak ada tenaga lagi," ucap Ifan.

Ia pun tenggelam dengan tangan ke atas.

Ifan sadar bahwa dengan menahan napas, sistem tubuh dalam keadaan tenggelam masih bisa bertahan 15 hingga 20 menit.

Beberapa saat kemudian, tangan Ifan tiba-tiba menyentuh sebuah kotak. Ia pun terbangun dan berusaha berenang ke permukaan.

Ifan pun terombang-ambing di laut sekitar dua jam bersama tiga orang lain yang juga berpegangan pada kotak itu.

Baca Juga: Brand Indonesia Ramai-Ramai Klaim Tampil di Paris Fashion Week, Begini Kata Ketua Bakominfo Gekrafs

 

Selama itu, Ifan menyadari bahwa suara orang minta tolong terdengar semakin samar.

"Yang tadinya teriak-teriak tolong, Allahu Akbar, yang nangis-nangis, lama-lama pelan, sepi, tinggal beberapa orang lagi yang teriak," ujar Ifan.

Kemudian, Ifan melihat setitik cahaya, dan ia sadar bahwa itu daratan.

Ia pun berusaha mendorong kotak itu sambil berenang, namun ternyata kakinya menyentuh karang.

Ifan lalu melepas kotak tersebut dan berusaha berdiri di karang.

Saat melepas kotak tersebut, dua orang lain hanyut, sementara Ifan sudah memegang satu orang lainnya.

"Tiba-tiba petinya menjauh dari gue, keseret ke tengah laut lagi," ucap Ifan.

Setelah akhirnya sampai di daratan, Ifan sempat tak sadarkan diri.

Sebagai informasi, tsunami Banten terjadi karena letusan Anak Krakatau di Selat Sunda. Saat itu, Seventeen sedang tampil di sebuah acara gathering perusahaan PLN.

Baca Juga: Ifan Seventeen dan Citra Monica Resmi Menikah, Beri Maskawin Ini

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)