NOVA.id - Berita Terpopuler hari ini, Minggu (24/04) membahas tentang beberapa hal.
Pertama, ada berita terpopuler tentang presenter Raffi Ahmad yang ogah disebut sultan lagi.
Alasan bapak dua anak ini menolak dipanggil Sultan lagi bermula dari rasa penasarannya tentang meja makan dari marmer yang ada di rumah Irwansyah.
Berita terpopuler yang kedua adalah tentang tips investasi.
Berinvestasi tidak harus dimulai dengan modal atau uang yang banyak, masih banyak instrumen investasi yang bisa kita beli dengan dana yang terbatas loh Sahabat NOVA.
Terakhir, ada juga berita terpopuler tentang Kementerian Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) yang kini tengah mendalami setidaknya 11 aplikasi yang diduga melakukan pencurian data.
Ini dilihat dari adanya fitur-fitur yang berpotensi untuk penyalahgunaan data pribadi.
Semua berita itu terangkum dalam berita terpopuler NOVA, Minggu (24/04) berikut ini.
Yuk, simak!
1. Ogah Disebut Sultan Lagi, Raffi Ahmad: Dipanggil Bareskrim Semua Itu
Presenter sekaligus pebisnis Raffi Ahmad kerap dipanggil Sultan karena kekayaannya yang dianggap tak kaleng-kaleng.
Namun baru-baru ini, suami Nagita Slavina itu menolak dipanggil sebagai Sultan Andara lagi.
Terlebih, Raffi memiliki rumah besar yang terdiri dari beberapa rumah yang dijadikan satu kawasan di perumahan Andara.
Alasan bapak dua anak ini menolak dipanggil Sultan lagi bermula dari rasa penasarannya tentang meja makan dari marmer yang ada di rumah Irwansyah.
Sebab, meja makan tersebut dibuat sendiri dan bukan langsung beli jadi.
“Ini bikin sendiri? Sumpah? Berarti bisa dong gue bikin?” tanya Raffi dikutip dari Kompas.com.
“Bisa. Yang murah-murah aja lah kita. Kecuali Sultan,” balas Irwansyah.
Mendengar ucapan suami Zaskia Sungkar itu, Raffi pun sontak langsung menolaknya. Hal ini lantaran dirinya teringat akan orang-orang yang kini dipanggil Bareskrim.
Baca Juga: Ogah Disebut Sultan Lagi, Raffi Ahmad: Dipanggil Bareskrim Semua Itu
2. Jaga Emosi dalam Berinvestasi, Iming-Iming Untung Besar Malah Buntung karena Kalap!
Setiap orang harusnya sudah menjadikan investasi sebagai bagian dari gaya hidup, karena dengan berinvestasi kita bisa menumbuh kembangkan harta dan kekayaan kita loh, Sahabat NOVA!
Tanpa adanya investasi sangat sulit sekali harta dan kekayaan kita bisa terus tumbuh dari waktu ke waktu dalam jangka panjang.
Di negara-negara yang sudah maju, hampir setiap orang memiliki kemampuan dan juga portofilio investasi.
Secara logika memang masuk akal, dengan tingkat kemakmuran yang sangat tinggi, otomatis mereka memiliki rata-rata penghasilan yang sangat besar, sehingga cukup banyak uang yang disisihkan untuk berinvestasi.
Namun demikian, tidak berarti bagi mereka yang memiliki penghasilan pas-pasan tidak bisa berinvestasi.
Berinvestasi tidak harus dimulai dengan modal atau uang yang banyak, masih banyak instrumen investasi yang bisa kita beli dengan dana yang terbatas loh Sahabat NOVA.
Sebagai contoh investasi dalam logam mulia emas tidak harus membeli sebesar 100 gram, tetapi bisa dimulai dengan 1 gram, membeli saham tidak harus dalam jumlah besar tetapi bisa 1 lot dulu yang terdiri dari 100 saham, demikian halnya dengan membeli reksadana bisa dimulai dengan uang Rp 100 ribu saja.
Banyak sekali cerita sukses pengalaman seseorang yang melakukan investasi dari modal kecil hingga sukses menjadi besar.
Oleh sebab itu, ada baiknya berinvestasi sedapat mungkin dikenalkan kepada anak-anak sejak dari usia muda, karena berinvestasi tidak harus dilakukan setelah menunggu sampai dewasa ataupun mempunyai uang yang banyak.
Baca Juga: Jaga Emosi dalam Berinvestasi, Iming-Iming Untung Besar Malah Buntung karena Kalap!
3. Diduga Curi Data Pengguna, Kominfo Bakal Blokir 11 Aplikasi Ini
Di era modern ini, data menjadi komoditi yang sangat penting dan menguntungkan.
Dengan data, seseorang bisa melakukan banyak hal, termasuk mendapatkan uang dalam jumlah sangat besar.
Kesempatan ini banyak dimanfaatkan pihak tidak bertanggung jawab untuk mengeruk keuntungan semaksimal mungkin.
Tak heran, perlindungan terhadap data diri kita makin digiatkan, termasuk oleh pemerintah.
Kementerian Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) kini tengah mendalami setidaknya 11 aplikasi yang diduga melakukan pencurian data.
Ini dilihat dari adanya fitur-fitur yang berpotensi untuk penyalahgunaan data pribadi.
Adapun data yang berpotensi dicuri meliputi nomor ponsel, alamat e-mail, nomor IMEI, data GPS, dan lainnya.
Juru Bicara Kementerian Kominfo, Dedy Permadi, mengatakan bahwa Kominfo sudah menginstruksikan kepada 11 aplikasi mobile tersebut untuk melakukan perbaikan sistem bila tetap ingin bisa diakses oleh pengguna di Indonesia.
Baca Juga: Diduga Curi Data Pengguna, Kominfo Bakal Blokir 11 Aplikasi Ini
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)