“Dalam bisnis, selalu ada berbagai fase tantangan yang harus dilalui. Contohnya, pemecahan masalah, saya dulu mudah panik dan pusing kalau ada masalah. Melalui berbagai proses yang ada membuat saya jadi lebih terbiasa untuk memfokuskan diri mencari solusi sehingga masalah jadi cepat selesai. Kemudian seiring pertumbuhan bisnis dan tim bertambah besar, giliran kemampuan kepemimpinan dan manajemen SDM saya yang diuji."
"Di balik tantangan selalu ada hal menarik yang bisa dipelajari di setiap fase bisnis yang mendewasakan dan membuat saya semakin berkembang bukan hanya dari sisi bisnis tapi juga secara pribadi,” ungkap Marcella Yanita, Founder Varesse dan pengguna toko online SIRCLO Store.
Secara relasional, para womenpreneur dapat berlatih negosiasi, menjaga kepercayaan, dan bersosialisasi lebih luas, seperti yang dialami oleh Aya Choiriyah, anggota dari komunitas pemasaran IbuSibuk dari SIRCLO.
"Saya sangat senang bisa menjadi influencer, karena bisa berbagi ilmu yang saya miliki. Ada rasa bangga ketika ada saudara atau teman yang menanyakan rekomendasi produk kepada kami. Pada dasarnya, saya sangat menikmati menjadi first adopter, dimana pengetahuan yang saya miliki bisa bermanfaat bagi orang lain. Di saat yang sama, dengan berbagi ilmu, saya juga merasa mendapat banyak pelajaran untuk diri sendiri,” jelasnya.
Sementara secara ekonomi, para perempuan lebih aktif berpartisipasi dalam manajemen keuangan rumah tangga serta menambah pendapatan.
"Menurut saya, sangatlah penting bagi kita para perempuan dan kaum ibu untuk memiliki penghasilan sendiri. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan, namun setidaknya dengan mengeksplorasi peluang bisnis yang ada, kita bisa lebih siap secara finansial dan tidak selalu bergantung pada penghasilan pasangan."
"Dan yang paling menyenangkan, kerja keras saya pun juga memberikan dampak baik kepada anak, yang sekarang bisa bersekolah ke Jepang berkat beasiswa,” cerita Mama Des, Juragan Warung Pintar.
Baca Juga: Maksimalkan Momen Lebaran, Ini Cara UMKM Raih Keuntungan dan Kembangkan Bisnis
Womenpreneur Indonesia Butuh Banyak Dukungan
Untuk bisa mengembangkan bisnisnya ke tingkat yang lebih tinggi, womenpreneur di Indonesia membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, baik secara finansial maupun non-finansial.
Secara finansial, beberapa hal utama yang paling dibutuhkan responden adalah: dukungan pemerintah dalam hal permodalan dan kemudahan akses pinjaman/modal, baik pada institusi formal seperti perbankan maupun institusi informal seperti P2P lending. Sementara itu, dukungan non-materiil yang paling banyak diminta oleh womenpreneur adalah pelatihan digital marketing, program pemerintah untuk UMKM, dan pelatihan pemanfaatan media sosial.