Bukan Hanya Tubuh, Ternyata Kulit Juga Butuh Berpuasa, Ini Penjelasan Dokter

By Widyastuti, Selasa, 26 April 2022 | 15:31 WIB
Ilustrasi - jaga kesehatan dan kecantikan kulit (K-Angle)

Nah, untuk cara menerapkan skin fasting sendiri, bisa berbeda pada tiap orang, dari mulai berhenti menggunakan produk secara bertahap hingga langsung tidak memakai produk skincare sama sekali.

Hal ini juga bisa dilakukan secara beberapa hari atau beberapa minggu, lamanya bervariasi tergantung apakah ada perubahan setelah berhenti menggunakan produk skincare yang sebelumnya dipakai.

Setelah itu, lihat hasilnya dalam beberapa hari kedepan, bandingkan kulit sebelum dan sesudah melakukan skin fasting.

Apakah ada perubahan setelah melakukan skin fasting? Nah, apabila ada perubahan dan cara ini membuat kondisi kulit membaik, kita bisa mengulanginya lagi dan tandanya metode ini cocok untuk dilakukan.

Dr. Trifena juga menambahkan, “Meski sudah melakukan skin fasting, tetap perhatikan untuk tetap menggunakan tabir surya. Pasalnya, sinar UV dapat membuat kulit rusak. Jika ingin berhenti menggunakan tabir surya tandanya harus mengurangi paparan sinar matahari. Namun hal ini tidak bisa dihindari, karena sinar UV masih bisa tetap tembus sampai ke kulit meski sudah memakai penutup kulit atau hanya berada di dalam ruangan saja.”

Selain itu, saat ingin melakukan skin fasting juga harus mengetahui situasi dan kondisi kulit terlebih dahulu. Bila kulit tidak sedang bermasalah dengan produk skincare yang dipakai, tidak perlu melakukan skin fasting.

Skin fasting akan terbukti bermanfaat, apabila memiliki produk skincare yang menimbulkan masalah pada kulit. Jadi, apabila Anda memiliki produk rangkaian kulit yang sudah cocok dan tidak mengiritasi kulit Anda, maka tidak perlu melakukan skin fasting.

Jadi skin fasting bukan berarti menghilangkan semua perawatan kulit, namun kita memilah kandungan zat aktif  sesuai  kebutuhan dan kondisi kulit kita.

Baca Juga: DRW Skincare Berhasil Raih Rekor MURI Berkat Aksi Kemanusiaan

Kita memerlukan tabir surya seperti physical sunscreen (contoh Titanium dioxide dan zinc oxide), chemical sunscreen (contoh octocrylene), pelembab untuk memperbaiki skin barrier (contoh ceramide, hyaluronic acid), produk mengandung antioksidan (misal vit C, vit E, astaxanthin), produk yang menjaga keseimbangan pH dan microbiota (misal pre dan probiotic).

Nah, itu dia penjelasan tentang istilah skin fasting di dunia kecantikan. Bagaimana tertarik untuk mencobanya, Sahabat NOVA? (*)