Lebih baik kita membeli rumah dengan uang secukupnya, yang penting dananya cukup dipakai untuk melunasi uang muka pembelian rumah, dan sisanya bisa dicicil melalui kredit pemilikan rumah.
Baca Juga: Agus Sugiarto Luncurkan Buku Mengenal Ekonomi Digital, Isinya Lengkap dan Mudah Dipahami!
Ketiga, membeli rumah di saat sedang terjadi krisis ekonomi atau resesi juga menjadi pilihan yang sangat tepat.
Sudah banyak bukti dan fakta di lapangan bahwa di saat terjadinya krisis ekonomi, banyak orang yang kehilangan pekerjaan ataupun pelaku usaha yang mengalami kebangkrutan, sehingga terpaksa harus menjual rumah mereka sebagai salah satu solusi guna mengatasi masalah keuangan yang sedang mereka hadapi.
Di saat itulah harga-harag rumah banyak yang berjatuhan dan menjadi murah, sehingga sulit untuk dilewatkan begitu saja bagi mereka yang sedang mencari rumah untuk dipakai sendiri maupun untuk keperluan investasi.
Momen terjadinya krisis ekonomi tidak akan terjadi setiap tahun, bahkan belum tentu 10 tahun sekali terjadi.
Krisis ekonomi seperti yang kita alami di saat terjadinya pandemi covid-19 kemarin memberikan bukti kepada kita bahwa banyak orang yang terpaksa menjual rumahnya di bawah harga pasar normal.
Keempat, apabila suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR) yang ditawarkan oleh bank sedang rendah-rendahnya, maka kesempatan tersebut jangan disia-siakan.
Bagi mereka yang sudah memiliki uang dalam jumlah yang cukup untuk membayar uang muka rumah, maka suku bunga rendah dari KPR tersebut jangan dibiarkan lewat begitu saja.
Kita harus berinisiatif mencari rumah yang memang sedang kita incar dan segera menghubungi bank terdekat untuk menanyakan proses pengajuan KPR dan juga syarat-syaratnya.
Suku bunga rendah bisa terjadi karena kebijakan moneter dari bank sentral memang masih bersifat ekspansif untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan mendorong tingkat daya beli masyarakat, termasuk untuk membeli rumah.
Kebijakan suku bunga rendah yang dilakukan oleh bank sentral tidak datang setiap saat, oleh karena itu ada baiknya kita mangfaatkan peluang tersebut semaksimal mungkin.
Baca Juga: Jaga Emosi dalam Berinvestasi, Iming-Iming Untung Besar Malah Buntung karena Kalap!
Kelima, membeli rumah di saat pengembang memberikan tawaran khusus atau promo menarik juga sangat dianjurkan.
Dalam hal ini pengembang bisa jadi memberikan kelonggaran uang muka sampai sebesar nol persen, atau memberikan keringan bunga khusus untuk periode tertentu, sehingga cukup menarik untuk kita manfaatkan sebagai salah satu pilihan untuk membeli rumah.
Bisa jadi pengembang tersebut memiliki stok rumah yang berlebihan ataupun sedang membutuhkan modal kerja tambahan untuk membangun rumah baru, sehingga memberikan diskon yang cukup besar untuk rumah-rumah yang belum terjual.
Tawaran khusus ataupun promo yang menarik yang diberikan oleh pengembang memang jarang terjadi, dan bisa menjadi peluang yang tepat untuk membeli rumah.
Namun demikian, tawaran khusus ataupun promo yang menarik dari pengembang tersebut perlu kita teliti lagi, apakah memang betul-betul menguntungkan kita ataukah ada syarat-syarat tersembunyi yang bisa memberatkan kita di belakang hari.
Keenam, apabila kita belum mempunyai rumah dan di saat tersebut kita tidak memiliki banyak kewajiban dan tanggunan, maka sebaiknya jangan ditunggu-tunggu lagi bila kita ingin memiliki rumah.
Kondisi ini sangat ideal sekali untuk membeli rumah, karena dengan semakin berjalannya waktu, semakin banyak potensi permasalahan yang akan kita hadapi yang bisa menjadi penghalang bagi kita untuk membeli rumah.
Bagi mereka yang sudah mapan secara finansial namun masih belum berkeluarga, ataupun masih tinggal dengan orang tua, sudah saatnya mampu membeli rumah sendiri walaupun tidak harus ditempati segera.
Rumah yang dibeli tersebut bisa disewakan terlebih dahulu apabila belum ada rencana untuk ditempati, sehingga mampu memberikan tambahan penghasilan.
Sahabat NOVA siap untuk membeli rumah? rencanakan sebaik mungkin agar tidak salah langkah dan finansial tetap aman ya! (*)