Beri Makanan Penutup Mulut untuk Anak, Apakah Penting? Ini Kata Ahli Gizi

By Widyastuti, Sabtu, 4 Juni 2022 | 21:02 WIB
ilustrasi makanan penutup untuk anak (istock)

NOVA.id - Sah-sah saja mengadaptasi budaya makan orang luar negeri yang mengakhiri acara santap makan dengan pelengkap dessert alias makanan penutup.

Termasuk juga menerapkan ini kepada si kecil. Sahabat NOVA Boleh kiranya melengkapi acara makan si kecil dengan makanan penutup atau bisa disebut juga makanan pencuci mulut.

Toh, menu makanan penutup tak perlu sama persis sama dengan orang luar negeri. Tetap kedepankan kearifan lokal dan menyesuaikan masakan daerah yang menjadi kebiasaan makan di rumah dan lingkungan si kecil.

Bagaimanapun, si kecil punya lidah lokal yang kesukaannya tidak beda jauh sama ibunya, bukan?

”Bunda bisa membedakan jenis makanan penutup ini antara si kecil dengan ayahnya. Misalnya sang ayah kebagian es kopyor kelapa muda dan si kecil mendapat jatah es krim atau es serut.

Lumrahnya, menyantap makanan manis dan segar sehabis hidangan utama yang ‘berat’ bakal terasa lebih nikmat,” jelas Nuril Farah Dhiya, S.TR.GZ, ahli gizi yang bertugas di Puskesmas Jakarta.

Lebih lanjut, Nuril menyarankan agar ibu memberi jeda waktu santap makanan pencuci mulut sekitar 30 menit sampai satu jam sesudah makan.

Tujuannya agar memberi ruang pada lambung sekaligus mencegah anak langsung tertidur usai makan.

Pertanyaannya, apakah menyediakan makanan penutup menjadi keharusan? Sebenarnya tidak sih.

Baca Juga: Kariernya Meredup Gara-Gara Tak Akui Anak Kandung, Begini Kabar Mario Teguh Sekarang

Agar mudah mempertimbangkan hal tersebut, yuk ada baiknya kita ketahui manfaat makanan penutup (dessert) terlebih dulu.

1. Cuci mulut