Dukung Perbaikan Gizi Seimbang, Ajinomoto Kembali Adakan School Lunch Program

By Ratih, Selasa, 21 Juni 2022 | 19:02 WIB
PT AJINOMOTO INDONESIA kembali adakan School Lunch Program (SLP). (PT AJINOMOTO INDONESIA)

NOVA.id - Senin (20/06), PT Ajinomoto Indonesia menggelar webinar via Zoom bertajuk 'School Lunch Program: Penyediaan Makan Siang Bergizi Seimbang'.

Acara yang dilaksakan pukul 10.30 - 12.00 WIB ini mengundang sejumlah narasumber, yaitu:

1. Dr. Waryono Abdul Ghafur, S.Ag., M.Ag - Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren

2. Drs. H. Ajam Mustajam., M.Si - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Barat.

3. Dr. Rimbawan – Ketua Team SLP dari Departemen Gizi Masyarakat Institut Pertanian Bogor (IPB)

4. Reisi Nurdiani, SP, M.Si - Team SLP dari Departemen Gizi Masyarakat Institut Pertanian Bogor (IPB)

5. Purnawati Hustina Rachman, S.Gz., M.Gizi - Team SLP dari Departemen Gizi Masyarakat Institut Pertanian Bogor (IPB).

School Lunch Program (SLP) merupakan program terintegrasi selama 10 bulan yang menggabungkan pemberian makan siang menggunakan produk-produk Ajinomoto dan pendidikan gizi.

Sasaran SLP adalah murid-murid remaja berusia 13 sampai 18 tahun yang tinggal di asrama, dengan tujuan untuk memperbaiki asupan gizi.

Baca Juga: Upaya PT Ajinomoto Indonesia Capai Zero Waste: Praktik Sirkular Ekonomi Ciptakan Proses Produksi Ramah Lingkungan

Program ini telah dijalankan sejak tahun 2018 dan mendapatkan hasil yang baik, di antaranya terdapat perbaikan pengetahuan, sikap, praktek terkait gizi seimbang, hidup sehat, serta perbaikan asupan nutrisi dan status anemia para siswa pesantren peserta SLP.

Di tahun 2022 ini, Ajinomoto Indonesia akan melaksanakan kembali project SLP ke-12 di beberapa pesantren terpilih.

Namun, Indra Nur Cahyo selaku PR Department Manager PT Ajinomoto Indonesia menyatakan bahwa untuk edukasi, sasaran SLP tidak hanya para murid, tetapi juga tenaga guru dan pengelola sekolah.

"Kita adalah perusahaan makanan yang sepatutnya lah peduli terhadap masalah gizi di Indonesia, dan dengan ketulusan yang kita miliki, kita bisa memberikan kontribusi untuk menyelesaikan masalah tersebut melalui produk dan service kami,"ujarnya.

PT Ajinomoto Indonesia masih membuka kesempatan bagi pesantren untuk mendaftar dalam program SLP ini.

Pondok Pesantren yang ingin bergabung dengan program ini harus mengisi link atau formulir pendaftaran, untuk bisa melanjutkan pada tahap berikutnya.

Jika lolos tahap seleksi dan peninjauan, maka akan ada follow up dari pihak-pihak pengelola Ajinomoto School Lunch Program.

Mengingat biaya program ini cukup besar, hanya pondok pesantren yang benar-benar berkomitmen serta mengusung visi misi serupa yang akan diterima menjadi anggota.

Ketua project SLP, Dr. Rimbawan, Dosen di Departemen Gizi Masyarakat IPB mengatakan alasan pemilihan pesantren karena merupakan lembaga pendidikan yang mengalami banyak kemajuan, namun dalam hal pangan, gizi, dan kesehatan, masih belum mendapatkan perhatian yang proporsional.

"Mengapa kami memilih pesantren sebagai pilot project sebelumnya, dan di tahun ini kami mengadakan sosialisasikan program SLP ke lebih banyak pesantren, karena pengamatan kami menunjukkan bahwa pesantren merupakan lembaga pendidikan yang mengalami banyak kemajuan, namun dalam hal pangan, gizi, dan kesehatan, masih belum mendapatkan perhatian yang proporsional. Pada umumnya siswa/i mondok di pesantren, oleh karena itu kami menilai jika kondisi pangan, gizi dan kesehatannya baik, akan sangat berdampak pada peningkatan capaian pembelajarannya," kata Dr. Rimbawan.

Baca Juga: Dukungan Ajinomoto untuk I Gede Siman Sidartawa dalam SEA Games ke-31 di Vietnam

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)