Posisi cahaya juga ikut mempengaruhi visual yang dihasilkan serta tone dan mood dari visual tersebut.
Untuk menciptakan nuansa visual di mana bayangan foto tidak menyeluruh, kita bisa meletakkan pencahayaan dari samping objek atau side light.
Teknik pencahayaan dari belakang objek atau rim light maupun cahaya dari ¾ objek atau oval light juga bisa digunakan dan disesuaikan dengan nuansa yang diinginkan.
3. Tentukan sudut pengambilan gambar yang tepat
Agar mendapatkan hasil yang maksimal dalam sesi pengambilan gambar, kita harus cermat dalam menentukan bagian makanan apa yang hendak ditonjolkan.
Baca Juga: 8 Trik Agar Hasil Pemotretan Virtual Lebih Maksimal ala Raisa dan Dian Sastrowardoyo
Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan mengatur sudut pengambilan atau angle gambar agar hasil visual yang dihasilkan memiliki nilai lebih dan mampu membuat audiens tertarik untuk mencicipi makanan tersebut.
Sudut pengambilan gambar terbaik untuk makanan adalah dari sudut 0°, 10-20°, 45°, dan 90° maupun dari sudut sejajar mata atau eye-level.
Contohnya, jika ingin memperlihatkan nasi campur yang berisi bermacam lauk pauk di atas piring, kita bisa gunakan sudut 45° agar seluruh isi piring dapat diperlihatkan.
4. Plating dan properti pendukung
Tidak hanya makanan yang dapat menggugah selera, properti pendukung yang tertata rapi hingga penataan makanan di piring atau mangkuk juga dapat menambah nilai visual dari konten.
Dengan teknik food styling yang tepat, kita bisa mendapatkan hasil visual yang maksimal dari objek makanan yang digunakan.