Trending di Netflix, Money Heist: Korea Sisipkan Impian Perdamaian Dua Negara

By Siti Sarah Nurhayati, Rabu, 6 Juli 2022 | 12:01 WIB
Konferensi pers Money Heist: Korea - Joint Economic Area di Gangnam, Seoul, Korea. (SARAH/NOVA)

NOVA.id – Serial Money Heist: Korea – Joint Economic Area kini sudah mengudara di platform Netflix sejak 24 Juni 2022 kemarin.

Sejak perilisannya, serial yang diadaptasi dari serial asal Spanyol bertajuk Money Heist ini pun mengundang rasa penasaran penonton.

Sebab, serial yang ditulis oleh Ryu Yong-jae ini mengambil latar belakang cerita yang unik.

Yakni perdamaian dua negara yang memiliki sejarah panjang, Korea Utara dan Korea Selatan, dengan latar tahun di 2025.

Rupanya hal ini bukan semata-mata agar serialnya lebih menarik dan memilki daya tarik sendiri, justru sang penulis mengaku turut menyisipkan impian dan harapan agar kelak perdamaian itu bisa benar-benar terwujud di dunia nyata.

“Korea sebagai latar belakang dapat menjadikannya serial yang sangat orisinal dan baru,” jelas Ryu saat konferensi pers perilisan serial Money Heist: Korea – Joint Economic Area di Gangnam, Seoul, Korea Selatan, yang juga dihadiri NOVA, Rabu (22/6).

“Sejak awal saya sadar bahwa serial ini harus tampil sangat realistis dan seiring saya merenungkannya, sepertinya hubungan antar-Korea di serial ini dapat terwujud di setting masa depan yang tak terlalu jauh,” sambungnya.

Dengan setting waktu dan lokasi yang berbeda di serial baru ini, Ryu menyatakan bahwa tak hanya mencontoh serial yang sudah ada, ia tetap membawa daya tarik para karakter dari serial aslinya sekaligus memberikan sentuhan Korea yang unik.

Ryu berujar bahwa chemistry dinamis antara penduduk Korea Utara dan Selatan digambarkan melalui berbagai interaksi dalam kelompok pencuri maupun satuan gugus tugas yang berupaya menghalangi aksi mereka.

 

Lebih lanjut, diadaptasi dari tayangan fenomenal La Casa de Papel (Money Heist), serial ini menghadirkan kisah sekawan perampok di bawah arahan pemimpin bernama Profesor.

Profesor sendiri digambarkan sebagai keseluruhan otak dari rencana pencurian terbesar dalam sejarah dari gedung Percetakan Uang Unifikasi Korea.