Diberitakan TribunJabar.id, kasus perundungan terhadap bocah 11 tahun di Kabupaten Tasikmalaya kini dinaikkan ke tahap penyidikan.
Seperti diketahui, bocah tersebut diduga meninggal dunia akibat depresi.
Bocah itu diduga mendapat perundungan dari teman-temannya yang menyebarkan video korban saat dipaksa seolah-olah berbuat tidak senonoh dengan kucing.
"Untuk Tasikmalaya sekarang kasusnya sudah naik dalam penyidikan," kata Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Ibrahim Tompo di Mapolda Jabar, Senin.
Ia menjelaskan, penyidik telah melakukan gelar perkara dan hasilnya ditemukan adanya dugaan perundungan yang dilakukan pada korban sebelum meninggal.
Baca Juga: Bocah SD yang Dibully dan Dipaksa Temannya untuk Setubuhi Kucing Meninggal Dunia
"Bisa disimpulkan memang bahwa terjadi kondisi bully," ungkapnya.
Sebelumnya, korban mengalami depresi hingga tidak mau makan karena rekaman video korban dipaksa teman-temannya menyebar di media sosial.
Belakangan korban tidak mau makan hingga kondisinya drop.
Saat dibawa ke rumah sakit, nyawa korban tak tertolong.
Masih dilansir Kompas.com, dari hasil pemeriksaan medis, korban mengalami suspect depresi, thypoid, dan ensefalopati atau peradangan otak.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan RSUD SMC Kabupaten Tasikmalaya, Adi Widodo.
"Untuk diagnosa kematian disebabkan karena adanya suspect typhoid dan ensefalopati atau peradangan otak, karena komplikasi tifus juga ada suspect episode depresi atau gangguan ensefalopati kejiwaan," katanya, Jumat (22/7/2022).
"Namun untuk faktor internalnya karena komplikasi demam, meski petugas medis juga berupaya melakukan upaya, tapi nyawanya itu tak tertolong saat itu," terang Adi.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Wagub Jabar Minta Maaf soal Pernyataannya tentang Kasus Perundungan di Tasikmalaya