Pentingnya Kesehatan Mental Ibu untuk Tumbuh Kembang Anak, Psikolog Beberkan Hal Ini

By Ratih, Selasa, 26 Juli 2022 | 22:00 WIB
Ilustrasi cara jaga kesehatan mental ibu menurut psikolog. (FatCamera)

NOVA.id - Kesehatan mental ibu berpengaruh besar pada tumbuh kembang anak.

Jika kesehatan mental ibu buruk tentu akan terefleksikan dalam pola didik anak yang sama buruknya.

Ini akan mengganggu pertumbuhan anak bahkan bisa menimbulkan trauma.

Alhasil siklus ini sulit dihentikan dan akan berlanjut saat anak sudah dewasa hingga memiliki anak mereka sendiri.

Dalam talkshow NOVA bertema Ibu Bahagia = Rahasia Anak Tumbuh Optimal, Senin (25/07), psikolog klinis sekaligus owner dan founder Statera Healing, Amanda Octacia Sjam, S.Psi., M.Psi, mengungkap fakta mengejutkan.

Menurutnya, tidak ada orang yang terlepas dari luka dalam hidup.

Namun yang membedakan adalah apakah orang tersebut menyadari masalah tersebut atau tidak.

"Semua orang tanpa terkecuali pasti punya isu dalam hidupnya."

"Masalahnya tidak semua orang punya awareness tentang kondisi mentalnya. Ada yang menyadari, namun ada yang bahkan perilakunya sudah mengganggu tapi merasa benar," ujarnya.

Psikolog klinis sekaligus owner dan founder Statera Healing, Amanda Octacia Sjam, S.Psi., M.Psi, sebagai narasumber talkshow Nova, Senin (25/07). (kolase NOVA)

Baca Juga: Viral Pelecehan Seksual Anak, Begini Kiat Aman Jaga si Kecil di Ruang Publik

Bahkan hal-hal kecil yang tidak disadari bisa menjadi trigger yang menimbulkan luka.

"Ada begitu banyak hal yang tidak kita sadari ternyata sangat berpengaruh pada sifat, perilaku, keputusan yang kita buat, dan respons kita terhadap lingkungan."

Oleh sebab itu, sebelum berbicara cara menjaga kesehatan mental, ibu perlu mengetahui apakah luka dan emosi di masa lalu sudah sembuh.

"Nah maka dari itu cara menjaga kesehatan mental berarti ibu-ibu harus mengecek dulu, yakin gak sih udah sehat mental? Yakin gak luka dan emosi sudah sembuh?" sambungnya.

Amanda menekankan bahwa trauma tak melulu soal kejadian berat seperti pelecehan, kekerasan, dan sebagainya.

"Yang namanya trauma itu bukan kejadiannya, tapi bagaimana kita memaknakan suatu kejadian tertentu."

"Bisa saja kejadian biasa-biasa saja jadi traumatik buat kita. Mulai dari ucapan, bahasa tubuh, dan perilaku orang lain. Untuk ibu, perilaku anak bisa jadi trigger."

Jika ibu menyadari bahwa pemicu luka adalah anaknya sendiri, maka ini perlu mendapat bantuan.

Pasalnya, akan sulit bagi ibu untuk membahagiakan anak jika ibu sendiri belum berdamai dengan masa lalu.

"Realita ini jadi hambatan ketika orangtua ingin membahagiakan anak."

"Karena yang ingin kita bahagiakan itu justru jadi trigger. Alih-alih membahagiakan, kita justru banyak melukai mereka karena kita sendiri belum selesai dengan semua luka dan emosi," tandasnya.

Psikolog sebut pentingnya ibu mengetahui kesehatan mentalnya agar bisa membahagiakan anak. (YouTube NOVA)

Baca Juga: 7 Cara Menghilangkan Stres, Ikuti Tips Pintar Atur Emosi Ini

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)