NOVA.id - Sambil membangun kita bisa sekaligus berkontribusi mengatasi masalah sampah yang disebabkan oleh plastik. Penasaran seperti apa?
Jika dilihat sekilas saja mungkin tak ada yang berbeda dengan batako ataupun paving block yang dibuat oleh Rebrick.
Namun, saat diperhatikan lebih dalam lagi kita akan menyadari terdapat cacahan plastik di dalamnya.
Ya, bahan bangunan yang diproduksi oleh Rebrick ini memang terbuat dari sampah plastik.
Bukan tanpa alasan tentunya, berawal dari kegelisahan dua perempuan yang adalah co-founder dari Rebrick, yakni Ovy Sabrina dan Tan Novita.
Mereka prihatin terkait lamanya waktu yang dibutuhkan sampah plastik untuk dapat terurai.
Hal ini membuat keduanya berpikir akan solusi agar dapat mengurangi plastik yang berakhir di TPA (Tempat Pembuangan Akhir).
Baca Juga: Pocari Sweat Run Indonesia 2022, Ajak Peserta Pilah Sampah untuk Didaur Ulang
“Enggak muluk-muluk menyelesaikan permasalahan sampah di Indonesia, tapi lebih kepada setiap produk yang kita jual atau pakai berati telah mengurangi sampah di TPA. Jadi yang tadinya numpuk di TPA setidaknya bisa berubah jadi sesuatu yang bermanfaat,” tutur Ovy kepada NOVA.
Sampah Tertolak
Plastik yang digunakan untuk membuat bahan bagunan ini adalah sampah-sampah plastik yang tak dapat didaur ulang atau tertolak, alias tak mimiliki nilai.
Siapa sangka, ternyata jenis plastik ini justru yang banyak digunakan dalam keseharian kita,plastik multilayer yang dilapisi aluminium di dalamnya.