NOVA.id - Suspek cacar monyet belum lama ini ditemukan di Jawa Tengah.
Walaupun masih suspek, kita tetap harus waspada terkait penularan cacar monyet.
Cacar monyet dapat menyebar dari hewan ke manusia sehingga tergolong penyakit zoonosis, tetapi bisa juga menular antar manusia.
Salah satu yang banyak ditanyakan adalah, apakah penularan cacar monyet bisa terjadi melalui transfusi darah?
Melansir Kompas.com, berdasarkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), belum ada laporan penyebaran cacar monyet melalui transfusi darah.
Meski begitu, sebenarnya, seseorang tidak diperkenankan mendonorkan darahnya jika dalam kondisi yang tidak sehat.
Saat mau mendonoran darah, kita harus melakukan skrining ketat, misalnya ditanya soal gejala yang dirasakan.
Nah, pemeriksaan ini dilakukan untuk meminimalisir risiko terhadap penyakit menular.
Sebagai informasi, hingga saat ini, belum ada vaksinasi massal yang dianjurkan untuk cacar monyet.
Baca Juga: Suspek Cacar Monyet Sudah Terdeteksi di Indonesia, Ini Gejalanya!
Namun, beberapa negara merekomendasikan vaksinasi cacar untuk orang yang berisiko terkena cacar monyet.
Vaksin yang sebelumnya digunakan untuk penyakit cacar, telah dikembangkan sehingga dapat digunakan untuk pencegahan cacar monyet.
Tetapi, ketersediaan global masih terbatas.
Berkaca dari itu, kita perlu mengetahui cara mencegah cacar monyet untuk mengurangi risiko penularan.
Berikut ini beberapa cara mencegah cacar monyet.
Pertama, batasi kontak dengan suspek atau sudah terkonfirmasi cacar hewan.
Kedua, batasi kontak dengan hewan yang berisiko menularkan.
Ketiga, bersihkan dan disinfeksi lingkungan yang bisa saja terkontaminasi secara teratur. Keempat, periksakan diri dan kontak erat jika mengalami gejala cacar monyet.
Baca Juga: Seorang Warga Jateng Suspek Cacar Monyet, Bukan Pelaku Perjalanan Luar Negeri
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)