NOVA.id - Berbanding terbalik dengan perannya dalam sekuel Pengabdi Setan, Ayu Laksmi ternyata miliki kepribadian jenaka dan gemar tertawa.
“Takut dan horor banget enggak, ya?” begitulah ucapan satu sama lain dari kami, sebelum memulai obrolan dengan Ayu Laksmi secara virtual."
"Apalagi yang akan kita bahas mengenai peran di film teranyarnya, Pengabdi Setan 2: Communion, lengkap dengan gangguan horor yang sempat dialaminya.
Bulu kuduk bergidik! Ditambah terbayang adegan “Ibu” bernama Raminom, tokoh ikonik yang diperankannya dalam film Pengabdi Setan, setelah kemarin baru menontonnya. Duh!
Namun di luar dugaan, saat kali pertama Ayu masuk ke ruang obrolan, tak ada nuansa horor atau menakutkan. Yang ada, hanya perempuan berparas ayu yang begitu ramah dan menyapa kami dengan hangat di ruang Zoom.
“Apa kabar? Tampilannya sudah oke belum? Maaf ya, agak sedikit berantakan, soalnya rumah tua,” sapa perempuan berusia 54 tahun ini, sembari membetulkan posisi layar dan rambut yang dicepol rapi, lengkap dengan kebaya Bali berwarna putih miliknya.
Tak sungkan, setelahnya obrolan kami mengalir begitu mengasyikkan. Bahkan, pemilik nama lahir I Gusti Ayu Laksmi ini tak segan berkeliling, secara virtual memperlihatkan rumah tua peninggalan orangtua sang ibunda.
Pembawaan Ayu yang santai, membuat kami merasa nyaman hingga tak sadar waktu berbincang sudah satu jam. Tidak sehoror di layar kaca, ya?
“Sebenarnya personality saya sangat jenaka, dan saya suka sense of humor di atas rata-rata ha-ha-ha. Saya kalau di keluarga itu ngelawak, jadi saya yang disuruh standup comedy sama saudara-saudara,” katanya sambil terus tertawa.
Meski begitu, Ayu juga tak keberatan dikenal sebagai Ibu. Toh, jika di tempat umum ada yang memanggil “Ibu”, dia juga refleks nengok ke sumber suara, kok! Padahal, panggilan tersebut bukan ditujukan untuk perempuan kelahiran Singaraja, Bali, 25 November 1967 ini.
Ayu bilang keterlibatannya di Pengabdi Setan sangat disyukurinya. Pemiliki grup musik Svara Semesta ini juga tak segan untuk mengucap rasa terima kasih pada sang sutradara, Joko Anwar, yang membuatnya berjodoh dengan karakter Ibu di dunia film.