NOVA.id – Peran ibu dalam pengasuhan anak memang sangat penting, meski kadang ibu merasa insecure.
Setiap peran ibu pun pasti bertujuan untuk memberikan yang terbaik untuk sang buah hati, tapi terkadang masih ada ketakutan tersendiri apakah cinta yang diberikan ibu telah cukup bagi buah hati dan buat insecure ibu.
Ketakutan dan rasa insecure atau ketidak percayaan diri ini pun semakin bertambah dengan adanya standar atau stereotype kesempurnaan seorang ibu di masyarakat.
Melihat hal ini, dan sejalan dengan Hari Anak Nasional, Nestlé Dancow FortiGro, meluncurkan kampanye bertajuk #CintaBundaSempurna.
Ini adalah kampanye yang mengajak seluruh bunda di Indonesia untuk merayakan kesempurnaan cinta yang tak terbatas kepada buah hati mereka.
Kampanye ini diharapkan dapat menjadi wadah untuk saling mendukung satu sama lain dalam menghadapi berbagai macam tantangan saat mengasuh buah hati demi optimalisasi tumbuh kembangnya.
“Nestlé Dancow FortiGro berkomitmen menjadi sahabat terbaik bunda dalam membantu memberikan nutrisi penting untuk pertumbuhan optimal sang buah hati. Melalui kampanye #CintaBundaSempurna yang menggandeng para ahli dari berbagai bidang dan komunitas, kami berharap dapat terciptanya sebuah support system yang dapat dimanfaatkan para bunda untuk merasa aman dan nyaman serta mendorong rasa percaya diri untuk memberikan kasih sayang maksimal bagi buah hati mereka,” ujar Ganesan Ampalavanar, Presiden Direktur PT Nestlé Indonesia.
Inisiatif ini pun mendapat apresiasi hangat dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia I Gusti Ayu Bintang Darmawati.
“Peran Ibu sangatlah penting dalam pengasuhan, demikian juga halnya dengan peran ayah dan anggota keluarga lainnya. Pengasuhan merupakan tanggung jawab bersama baik Ibu maupun ayah dalam menjaga, mendidik, dan menanamkan karakter di diri sang anak sehingga keduanya harus mampu bekerja sama secara seimbang dan adil.
Baca Juga: Sering Insecure? Yuk, Ikuti 6 Cara Meningkatkan Rasa Percaya Diri Ini
"Selain itu, perlu dukungan semua pihak untuk turut membantu menciptakan kondisi sosial yang bebas dari stigma, apalagi jika menyangkut keterbatasan, baik fisik, waktu berbagi peran, maupun pengaruh lingkungan," lanjutnya.