NOVA.id - Film Miracle in Cell No 7 merupakan remake dari film Korea Selatan berjudul sama yang tayang pada 2013 silam.
Untuk versi Indonesianya tayang di bioskop mulai Kamis (08/09) lalu.
Film ini dibintangi sejumlah nama besar seperti Vino G Bastian, Tora Sudiro, dan Indro Warkop.
Dodok Rozak (Vino G Bastian) memiliki keterbelakangan mental, namun ia merupakan sosok yang penuh kasih sayang.
Pada suatu saat, ia mendapat vonis hukuman mati akibat tindakan kriminal yang sebenarnya tidak pernah dilakukannya.
Vino mengaku ada beberapa tantangan ketika berakting sebagai karakter Dodok.
Ia tak menampik pasti adanya perbandingan dengan film aslinya.
Namun Vino mengaku tak masalah dengan hal tersebut.
"Tantangan berperan di film adaptasi adalah selalu dibandingkan dengan film asli."
"Tapi menurut saya nggak ada masalah sih. Ketika Falcon Pictures mengambil film ini pasti sudah dipikirkan segala risiko itu."
"Buat saya pribadi, me-remake itu bukan hanya membuat ulang namun juga sebagai tribute kepada pembuat film aslinya yang luar biasa," katanya kepada NOVA baru-baru ini.
Baca Juga: Produser Korea Ingin Tunjukkan Miracle in Cell No 7 Versi Indonesia ke BTS
Vino kemudian menyebut penonton tak perlu khawatir dengan perbandingan di dalam film ini.
Pasalnya, tentu ada perbedaan mengingat latar belakang kisah yang ada di Indonesia, bukan Korea Selatan.
"Mungkin kalau lihat yang versi Korea ada gap bahasa dan yang lainnya. Tapi kalau di sini selain tanpa subtitle juga karakternya terjadi di Indonesia."
"Banyak negara menginginkan remake film ini, tapi gak semua memperoleh kesempatan itu. Indonesia bersyukur dapat kesempatan itu dan sambutan netizen luar biasa," sambungnya.
Lebih lanjut, Vino juga menekankan bahwa orang yang berbeda di belakang layar tentu akan menghasilkan film yang berbeda.
"Mau membandingkan pun tidak akan sama karena filmmakernya berbeda. Apalagi di Miracle In Cell no 7 ini ada perubahan dan beberapa pesan yang tidak disampaikan film aslinya kita coba buat di sini."
"Secara warna atau tone juga berbeda. Versi Indonesia lebih dark, ada tema khas Indonesia seperti desa dan budayanya. Walaupun ada beberapa faktor yang tidak bisa kita ubah misalnya seperti hukumnya. Kalau hukumnya berbeda ya mungkin tidak akan sedramatis ini."
"Hal-hal itu yang sudah dipertimbangkan Mas Hanung ya," tandasnya.
Bagaimana Sahabat NOVA, tertarik menonton di bioskop terdekat?
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)