Ia mengatakan salah satu solusi yang bisa dilakukan oleh PLN dalam mengatasi masalah over supply adalah dengan menghentikan Independent Power Producer (IPP) selama tidak dipakai.
Kemudian, PLN bersama dengan kementerian lainnya harus mendorong investasi swasta dan meningkatkan kapasitas produksi sehingga konsumsi listrik meningkat.
Sementara itu, dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (14/9/2022) Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, program konversi kompor elpiji ke kompor listrik atau induksi dipastikan tidak akan menambah beban biaya masyarakat.
Darmawan bilang, program konversi elpiji ke kompor induksi menggunakan jalur listrik khusus yang berbeda dengan daya listrik yang terpasang oleh pengguna.
Dalam program konversi elpiji ke kompor listrik, PLN mendorong masyarakat miskin pengguna listrik 450 VA untuk beralih menggunakan kompor induksi.
“Untuk aplikasi kompor induksi ini memang ada missinterpretasi di luar. Seakan kami meningkatkan daya dan tarif listrik pelanggan kami yang 450 VA."
"Untuk kompor induksi, kami menggunakan MCB jalur khusus, yang artinya tidak tersambung dengan pola konsumsi listrik menggunakan struktur daya terpasang maupun golongan tarif lama,” ujar Darmawan.
Dia juga mengatakan, memasak dengan menggunakan kompor induksi lebih hemat dibandingkan dengan menggunakan kompor elpiji 3 kg.
“Menggunakan kompor induksi biaya memasaknya bisa lebih hemat 10-15 persen,” kata Darmawan.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Pakai Kompor Listrik Bakal Lebih Hemat atau Boros Biaya?