2. Tidak termakan janji manis
Perlu diketahui, keuntungan berbanding lurus dengan risikonya.
Jika instrumen investasi memiliki tingkat risiko tinggi, seperti saham, reksadana saham, maka sebanding dengan keuntungannya yang bisa mencapai 16 persen atau lebih dalam setahun.
Pun sebaliknya, instrumen investasi yang minim risiko, biasanya keuntungannya kecil, seperti deposito maupun reksadana pasar uang.
Bagaimana jika ada investasi online yang menjanjikan keuntungan besar, padahal risikonya kecil, dan instan pula?
Jangan pernah menanamkan modal di investasi tersebut. Sudah pasti itu adalah tawaran investasi bodong.
Ya, investasi ilegal modusnya selalu iming-iming keuntungan yang tidak wajar.
Jadi, biarpun investasi online modal kecil, pastikan menempatkan uang di perusahaan yang terdaftar dan diawasi regulator, seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menghindari penipuan dan kerugian ke depannya.
3. Pahami seluk beluk investasi online yang dipilih
Jika sudah menentukan ingin investasi saham online, investasi reksadana online, atau investasi emas online, maka tahap selanjutnya adalah mempelajari dan memahami hal-hal yang berkaitan dengan instrumen tersebut.
Misalnya, mencari tahu cara trading saham online, waktu yang tepat trading saham, bagaimana mengetahui saham mahal atau murah, apa itu saham blue chip¸ dan masih banyak lainnya.