Ahli Ungkap Pentingnya Vaksin Booster Covid-19 untuk Lindungi Keluarga Tercinta

By Ratih, Rabu, 28 September 2022 | 17:28 WIB
Ilustrasi vaksin booster (vejaa)

NOVA.id - Pemerintah masih menggenjot pelaksanaan vaksin dosis ketiga di berbagai daerah.

Namun sebagian masyarakat mengabaikan pentingnya vaksin booster untuk melindungi diri dan orang sekitar.

Dalam acara talkshow Lindungi Keluarga Tercinta dengan Vaksin Booster yang didukung oleh PMI, IFRC, USAID, dan KBR, Selasa (27/09), para ahli memaparkan pentingnya mendapat suntikan vaksin ketiga.

Acara hybrid ini digelar secara luring di HA-KA Hotel Semarang dan daring lewat Zoom.

Sebagai pembuka, Aulia Arriani, Biro Humas PMI Pusat memaparkan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dengan PMI untuk meningkatkan capaian vaksin booster.

"Sejak awal 2021, PMI berkomitmen untuk membantu pemerintah di Indonesia untuk bisa mendorong capaian vaksinasi baik tahap 1, 2, dan booster."

"Kenapa talkshow ini digelar di Semarang? Karena kita ingin melaksanakan di daerah yang capaian boosternya rendah."

"Dan atas arahan Pak Yusuf Kalla selain membuka banyak sentra-sentra vaksinasi, di mana banyak relawan PMI yang dilatih untuk melakukan vaksinasi. Tapi juga Pak Yusuf Kalla mengingatkan pentingnya peran PMI untuk mengedukasi, mengajak masyarakat untuk booster," ujarnya.

Yunita Dyah Suminar, SKM, M.sc, M.si , Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng kemudian menjelaskan pentingnya vaksin booster untuk masyarakat.

"Di dunia, Covid ini masih menjadi momok. Namun memang kenaikan kasus ditandai denga nada varian baru."

"Jadi dulu asumsi kita karena kumpul-kumpul gitu ya, ini sudah terbantahkan. Ada riset dari WHO bahwa sebetulnya saat ada varian baru, pasti ada kenaikan kasus."

Baca Juga: Berlaku Sejak 29 Agustus, Ini Syarat Naik Pesawat Terbaru, Wajib Vaksin Booster

"Tapi masyarakat harus tetap melakukan protokol kesehatan dan booster. Booster ini menjadi kunci untuk bisa mencegah dan melindungi keluarga."

"Booster itu penguat vaksin 1 dan 2. Booster untuk melindungi orang yang rentan yaitu orangtua, anak, dan orang dengan komorbid."

"Selain itu, orang yang mendapat vaksin booster terbukti dia memiliki antibodi 5 kali lipat dibanding saat vaksin 1 dan 2."

"Di Jawa Tengah sendiri capaian vaksin booster sudah 31 persen. Namun panduan dari WHO adalah 50 persen. Yang tertinggi di Surakarta, kedua Semarang."

"Kalau secara nasional, Bali capaian vaksin tertinggi. Karena kan pariwisata, kalau mereka tidak vaksin itu pasti berdampak secara ekonomi. Dan kesadaran masyarakat sangat luar biasa," jelasnya.

Talkshow Lindungi Keluarga Tercinta dengan Vaksin Booster yang didukung oleh PMI, IFRC, USAID, dan KBR, Selasa (27/09) ()

Dr. Hartanto, M.MED.SC, Ketua Bidang Pelayanan Kesehatan dan UDD PMI Provinsi Jateng menyebut peran penting vaksinasi dari petugas yang terlatih. 

"Masalah dalam masyarakat karena waktu awal-awal itu Sinovac dianggap begini, lalu ada kabar vaksin yang lebih mahal dan lebih bagus. Nampaknya direkam oleh masyarakat sehingga ketika harus divaksin ketiga mereka pilih menunggu vaksin yang paling bagus."

"Sehingga membutuhkan penjelasan oleh tenaga kesehatan. Itu yang diperlukan dan didukung kemampuan komunikasi antar personal kita."

"Ini juga yang menjadi tugas PMI untuk melakukan pemberdayaan. PMI kan sudah biasa dalam keadaan bencana, dsb oleh karena itu PMI dipercaya oleh IFRC untuk melakukan ini," ujarnya.

Dari sisi masyarakat, Warsito, Koordinator Yayasan Legepe (Lembaga Gerak Pemberdayaan) menjelaskan metode vaksinasi yang bisa dijalankan.

"Ada 4 strategi komunikasi untuk masyarakat: kesehatan, ekonomi, sosial dan keamanan, dan hiburan. Yang jarang in ikan hiburannya."

"Jika membuat kegiatan vaksin dengan hiburan lokal, ini instrumen untuk menjalankan dengan metode."

"Dulu 5M, sekarang Gerakan 1B. Ini seperti di supermarket, ada iklan daging murah ketika kita masuk ada banyak daging dan akhirnya milih yang lain. Jadi membahas tentang vaksin nanti ada banyak aspek tentang kesehatan," tandasnya.

Baca Juga: Siapa Saja yang Akan Terima Vaksin Cacar Monyet? Ini Kata PB IDI 

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)