Profil Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta yang Diusung Partai Nasdem Bakal Calon Presiden 2024

By Alsabrina, Senin, 3 Oktober 2022 | 17:16 WIB
Anies Baswedan (dok. instagram/Anies Baswedan)

NOVA.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terpilih sebagai bakal capres Partai Nasdem pada Pilpres 2024 mendatang.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh melalui deklarasi yang digelar di Nasdem Tower, Gondangdia, Jakarta Pusat, Senin (3/10/2022).

"Pilihan capres Nasdem adalah yang terbaik daripada yang terbaik.

Inilah akhir Nasdem memberikan seorang sosok Anies Baswedan," ujar Surya Paloh.

Inilah Profil dan Perjalanan Karier Anies Baswedan

Memiliki nama lengkap Anies Rasyid Baswedan.

Ia lahir di Kuningan, Jawa Barat 7 Mei 1960 dari pasangan Rasyid Baswedan dan Aliyah Rasyid.

Rasyid Baswedan, ayah Anies Baswedan merupakan dosen di Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia.

Sementara Aliyah Rasyid, merupakan guru besar dan dosen di Universitas Negeri Yogyakarta.

Anies Baswedan merupakan cucu dari Abdurachman Baswedan (AR Baswedan), pejuang pergerakan nasional dan pernah menjabat sebagai Menteri Penerangan pada masa awal kemerdekaan.

Anies Baswedan menikah dengan seorang perempuan bernama Fery Farhati Ganis.

Baca Juga: Alaspadu, Hunian Terjangkau Kelas Pekerja Menengah yang Terhubung MRT Jakarta

Dari pernikahan tersebut, mereka dikaruniai empat orang anak yaitu Mutiara Annisa Baswedan, Mikail Azizi Baswedan, Kaisar Hakam Baswedan, Ismail Hakim Baswedan.

Melansir Tribunewswiki.com, Perjalanan Karier Anies Baswedan bisa dibilang cukup panjang.

Pada periode 1989 sampai 1991, ketika masih kuliah sebagai mahasiswa ekonomi di UGM, Anies Baswedan pernah menjadi redaktur sekaligus pembawa acara “Tanah Merdeka” yang ditayangkan di TVRI Yogyakarta.

Ketika lulus sebagai sarjana ekonomi, Anies Baswedan juga sempat bekerja di almamaternya.

Anies Baswedan menjadi Peneliti dan Koordinator Proyek di Pusat Antar Universitas (PAU) Studi Ekonomi UGM.

Namun tidak lama, Anies Baswedan kemudian mendapat beasiswa untuk melanjutkan S2 di University of Masyland sehingga harus meninggalkan pekerjaan tersebut.

Ketika kuliah S3 di Northern Illinois University, Amerika, Anies Baswedan sempat menjadi peneliti si pada The Office of Research, Evaluation, and Policy Studies sejak 2000 sampai 2004.

Ketika berada di Amerika, Anies Baswedan juga aktif di dunia akademis dan menulis berbagai artikel tentang desentralisasi, demokrasi, dan politik Islam di Indonesia.

Anies Baswedan pun kerap menjadi pembicara di berbagai konferensi.

Anies Baswedan juga menulis artikel Indonesian Politics in 2007: The Presidency, Local Elections and The Future of Democracy yang kemudian diterbitkan oleh BIES, Australian National University.

Pulang ke Indonesia, Anies Baswedan kemudian bekerja sebagai National Advisor bidang desentralisasi dan otonomi daerah di Kemitraan bagi Pembaruan Tata Pemerintahan, Jakarta sejak 2006 sampai 2007.

Baca Juga: Usai Raffi Ahmad, Anies Baswedan Ikut Terancam Dilaporkan ke Polisi dengan Kasus yang Sama, Ruhut Sitompul Beri Peringatan Ini

Tidak hanya itu, Anies Baswedan juga pernah menjadi peneliti utama di Lembaga Survei Indonesia (LSI).

Pada 15 Mei 2007, Anies Baswedan ditunjuk menjadi Rektor Universitas Paramadina menggantikan Nurcholish Madjid.

Anies Baswedan yang saat itu masih berusia 38 tahun pun menjadi rektor termuda di Indonesia.

Majalah Foreign Policy bahkan memasukkan Anies Baswedan ke dalam daftar 100 Intelektual Publik Dunia.

Anies Baswedan kemudian merintis Program Beasiswa di Universitas Paramadina pada 2008 yang ia namai Paramadina Fellowship.

Program beasiswa tersebut mengadopsi konsep yang biasa digunakan oleh universitas-universitas di Amerika Utara dan Eropa dengan menyematkan nama sponsor sebagai predikat penerima beasiswa.

Pada Pemilu 2009, Anies Baswedan menjadi moderator debat capres.

Ia kemudian dipilih sebagai juru bicara Tim-8 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada akhir 2009.

Tim-8 ini bertugas untuk menangani kasus sangkaan pidana terhadap pimpinan KPK yaitu Bibit dan Chandra.

Pada 2010, Anies Baswedan mendirikan Gerakan Indonesia Mengajar sekaligus menjadi ketua gerakan tersebut.

Karier Politik dan Pemerintahan

Baca Juga: Disibukkan dengan Urusan PSBB DKI Jakarta, Anies Baswedan Mendadak Beri Kabar Duka

Anies Baswedan resmi terjun ke dunia politik pada 2013 setelah lama bergelut dengan dunia sosial dan pendidikan.

Anies Baswedan maju sebagai peserta konvensi calon presiden yang diselenggarakan oleh Partai Demokrat.

Namun konvensi tersebut akhirnya tidak berakhir sesuai harapan, Partai Demokrat bahkan tidak mengusung calon presiden pada Pilpres 2014.

Anies Baswedan kemudian merapat ke kubu pemenangan Capres Joko Widodo – Jusuf Kalla.

Dalam tim tersebut, Anies Baswedan didaulat sebagai juru bicara tim pemenangan Capres dan Cawapres Joko Widodo – Jusuf Kalla.

Sukses mengantarkan Joko Widodo dan Jusuf Kalla sebagai presiden dan wakil presiden, Anies Baswedan kemudian ditunjuk oleh Jokowi sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Selama menjabat sebagai Mendikbud, Anies Baswedan melakukan gebrakan yang cukup signifikan.

Anies Baswedan memisahkan Dirjen Dikti dari Kemendikbud dan menggabungkannya dengan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.

Anies Baswedan juga melakukan pembenahan terhadap seleksi terbuka Kemendikbud.

Selain itu, Anies Baswedan juga melakukan distribusi Kartu Indonsesia Pintar (KIP), membuat program sekolah aman, serta mengimbau para orangtua untuk mengantar anaknya ke sekolah pada tahun ajaran baru.

Anies Baswedan juga menerapkan kurikulum pendidikan terbaru serta mnyebarkan guru-guru berkualitas supaya merata di semua wilayah hingga melakukan reformasi ujian nasional.

Baca Juga: Serius Nyapres dan Siap Bela Anak Muda, Giring Ganesha: Alhamdulillah, Pak Jokowi Menyambut dengan Sangat Baik

Meski cukup banyak prestasi yang ia raih ketika menjabat sebagai mendikbud, namun Anies Baswedan akhirnya dicopot oleh Presiden Joko Widodo.

Anies Baswedan kemudian digantikan oleh Muhadjir Effendy pada pertengahan 2016.

Pada Pilkada DKI Jakarta 2017, nama Anies Baswedan kembali menarik perhatian publik.

Anies Baswedan diusung sebagai calon gubernur DKI Jakarta berpasangan dengan Sandiaga Uno oleh Partai Gerindra.

Anies Baswedan terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta setelah pada putaran kedua berhasil mengalahkan Basuki Tjahja Purnama (Ahok) – Djarot Saiful Hidayat.

Pada putaran kedua tersebut, Anies Baswedan mendapat suara sebesar 57,96 persen sedangkan Ahok – Djarot hanya memperoleh 42,04 persen suara.

Anies Baswedan pun terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2017 – 2022.

Nasdem Resmi Deklarasikan Anies Baswedan Jadi Capres 2024

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh resmi mendeklarasikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) yang akan didukung Partai Nasdem pada Pilpres 2024.

"Pilihan capres Nasdem adalah yang terbaik daripada yang terbaik. Inilah akhir Nasdem memberikan seorang sosok Anies Baswedan," ujar Paloh di Nasdem Tower, Gondangdia, Jakarta Pusat, Senin (3/10/2022).

Paloh turut mengungkapkan alasannya memilih Anies sebagai capres 2024. "Kenapa Anies Baswedan? Jawabannya: Why not the best?" kata dia.

Baca Juga: Heboh! Giring Ganesha Umumkan Diri Jadi Calon Presiden 2024, Ternyata Ini Alasannya

Dalam deklarasi ini, sejumlah elite Partai Nasdem tampak hadir langsung.

Mereka di antaranya Prananda Surya Paloh, Rachmat Gobel, Syahrul Yasin Limpo, hingga Ahmad Sahroni.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, Anies Baswedan menghadiri langsung pengumuman deklarasi capres 2024 tersebut. Anies tampak mengenakan setelan jas berwarna hitam.

Dia tersenyum dan melambaikan tangannya saat menyapa awak media. Kemudian, Anies masuk bersama Paloh ke dalam aula tempat deklarasi capres 2024.

Anies dan Paloh pun duduk bersebelahan. Anies ikut dalam rangkaian pengumuman deklarasi capres untuk Pilpres 2024.

Mereka menyanyikan lagu "Indonesia Raya" hingga "Himne Nasdem".

Sebelumnya, Nasdem menyatakan mendukung tiga nama bakal capres berdasarkan hasil Rakernas Nasdem pada Juni lalu.

Mereka adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.(*)

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Nasdem Deklarasi Anies Baswedan Capres 2024, Surya Paloh: Terbaik dari yang Terbaik dan Biodata dan Perjalanan Karier Anies Baswedan Bakal Calon Presiden 2024 Partai Nasdem