Kenalan Bela Diri WSDK yang Ramah untuk Perempuan dan Difabel

By Dinni Kamilani, Kamis, 17 November 2022 | 11:01 WIB
Peserta Woman Self Defense of Koporyu (WSDK) Indonesia. (DOK. WDSK)

NOVA.id - Kita semua mungkin sudah tidak asing dengan bela diri pencak silat, karate, hingga taekwondo. Tapi tahukah Sahabat NOVA bela diri yang dinamakan Woman Self Defense of Koporyu (WSDK)?

WSDK diklaim jadi jenis bela diri yang ditujukan bagi perempuan karena gerakannya yang praktis dan mudah diingat.

Di Indonesia, bela diri ini pertama dibentuk pada tahun 2006 di Kopo, Bandung, Jawa Barat oleh almarhum Abah Sofyan Hambaly, seorang ahli beladiri Karate dan Jujitsu.

Diceritakan oleh Shinta Ratna Sari Ketua Umum WSDK kepada NOVA, awal bela diri ini muncul karena Abah Sofyan merasa resah saat melihat banyaknya perempuan yang menjadi korban kekerasan.

Baca Juga: Punya Nasi Basi Jangan Dibuang, Yuk! Bikin Jadi Pupuk Tanaman

Puncaknya, di tahun 2004, ada peristiwa tragis menimpa tiga mahasiswi yang dirampok di angkutan umum dan dilempar dari atas jembatan sepulang mengikuti pengajian di Pesantren Daarut Tauhid Bandung milik AA Gym.

“Saat itu kata Abah: Ini saatnya saya melakukan sesuatu, saya punya anak, istri, cucu perempuan, kalau dibiarkan begini saya seperti hanya iba tanpa melakukan sesuatu, padahal saya punya kemampuan bela diri,” cerita Shinta menirukan ucapan Abah Sofyan kala itu.

Abah Sofyan pun mulai meramu bela diri yang dimilikinya agar bisa lebih mudah dipelajari oleh perempuan. Tapi jangan salah, meskipun mudah bela diri ini ampuh untuk lumpuhkan lawan. Hal ini karena dasar bela diri WSDK adalah perpaduan antara Karate dan Jujitsu.

Baca Juga: Kiat Liburan Bareng Keluarga Tetap Asyik Meskipun Musim Hujan

 

Semua Bisa WSDK

Paling menarik dan juga menjadi ciri khas dari bela diri ini adalah semua orang, baik usia muda atau tua, dengan kondisi apa pun bisa ikut bela diri ini.