Apakah Air Susu Ibu (ASI) Bisa Sebabkan Alergi pada Bayi? Ini Penjelasan dari Ahli

By Alsabrina, Minggu, 13 November 2022 | 08:30 WIB
Air Susu Ibu (ASI) (dok. freepik.com)

"Saat bayi mulai mencoba makanan mereka sendiri, pastikan orangtua memantaunya untuk tanda-tanda reaksi alergi seperti pembengkakan atau gatal-gatal," kata Bjelac.

AAP juga merekomendasikan untuk tidak memberikan susu sapi dan alergen umum lainnya, sampai setelah bayi berusia satu tahun.

Selain itu, asupan lainnya yang mengandung susu seperti yogurt dan keju mungkin bisa diberikan kepada bayi sekitar usia enam bulan.

"Jika bayi kita tidak termasuk dalam kelompok bayi yang memiliki reaksi alergi terhadap makanan dan minuman, itu bukan berarti kita harus membuat perubahan apa pun pada diet," kata dia.

"Sebab, membatasi diet sehari-hari dapat merugikan keberhasilan menyusui dan itu tidak akan membantu anak menghindari alergen," sambung dia.

Perbedaan alergi makanan dan intoleransi makanan

Dokter atau penyedia layanan kesehatan biasanya akan merekomendasikan perubahan dalam diet ibu yang sedang menyusui.

Karena menurut Bjelac, memotong makanan tertentu dapat bermanfaat bagi bayi yang memiliki intoleransi makanan maupun alergi makanan.

Tapi sebelum memutuskan untuk melakukan perubahan diet, ada baiknya jika kita mengetahui perbedaan dari alergi makanan dan intoleransi makanan.

a. Intoleransi makanan (yang juga disebut sensitivitas makanan) adalah masalah pencernaan, bukan serangan sistem kekebalan tubuh.

Intoleransi makanan berarti tubuh bayi mengalami kesulitan memecah enzim dalam makanan tertentu, yang mengakibatkan gejala-gejala gastrointestinal, seperti feses berdarah, sakit perut, dan diare.

Baca Juga: Ramuan Alami Melancarkan dan Meningkatkan ASI dari dr Zaidul Akbar