Dukung Anak Prematur agar Tumbuh Berprestasi, Peran Orang Tua Sangat Dibutuhkan dalam Intervensi Nutrisi dan Stimulasi yang Tepat

By Annisa Octaviana, Kamis, 17 November 2022 | 07:28 WIB
(Danone)

NOVA.id – Hari premature sedunia diperingati setiap tanggal 17 November. World Health Organization (WHO) menyebutkan 1 dari 10 anak lahir prematur.

Setiap tahunnya di seluruh dunia diperkirakan ada sebanyak 15 juta anak di seluruh dunia yang lahir prematur. Adapun kelahiran prematur adalah kelahiran yang terjadi kurang dari 37 minggu.

Prof. Dr. dr. Rinawati Rohsiswatmo, SpA(K), Dokter Spesialis Anak Konsultan Neonatologi menjelaskan, anak prematur adalah anak yang dilahirkan kurang dari 37 minggu usia gestasi.

“Semua anak butuh dipantau, terlebih bayi prematur. Mereka punya risiko serta tantangan yang lebih kompleks dibandingkan anak-anak yang lahir cukup bulan di awal kelahirannya,” ucapnya dalam webinar Peran Orang Tua untuk Dukung Anak Prematur Tumbuh Sehat dan Berprestasi, yang diadakan Danone Specialized Nutrition Indonesia.

Terdapat empat hal yang perlu diperhatikan dalam tumbuh kembang anak, yaitu physical health, learning and cognition, mental health, dan quality of life.

Prof. Rinawati menambahkan, masalah physical health yang dapat timbul pada anak lahir prematur sangat bermacam-macam.

Mulai dari gangguan pernapasan dan ketergantungan oksigen karena masalah pada paru hingga gangguan penglihatan dan gangguan pendengaran yang harus dideteksi sedini mungkin.

“Orangtua tidak boleh acuh, pemantauan anak yang lahir dalam kondisi high risk harus terus dilanjutkan, tidak hanya berhenti sampai perawatan selesai atau sampai usia 2 tahun saja. Pemantauan anak-anak, termasuk anak risiko tinggi seperti anak yang lahir prematur harus dilakukan bahkan sampai dia memasuki usia dewasa agar berkembang menjadi SDM yang unggul,” ucap Prof. Rinawati antusias.

Pasalnya, setiap anak Indonesia memiliki hak untuk tumbuh tumbuh berprestasi dan menjadi generasi maju, tidak terkecuali anak lahir prematur.

Baca Juga: Viral di TikTok, Mengenal Lebih Dekat dengan Sosok Pak Ribut, Seorang Guru Honorer di Jawa Timur

 

Maka dari itu, pentingnya peran orangtua dalam intervensi nutrisi sejak dini pada anak lahir prematur untuk mengejar ketertinggalannya.

“Orangtua memiliki peran penting untuk mengontrol asupan nutrisi anak lahir prematur sejak dini sehingga kebiasaan makan bergizi seimbang akan membuat anak lahir prematur tumbuh optimal,” jelas Arif Mujahidin, Corporate Communication Director Danone Indonesia.

Sementara itu, para orangtua tidak perlu khawatir dengan kemampuan kognitif anak yang lahir prematur.

Anak prematur dapat menjalani kehidupan yang sehat dan tangguh dengan fungsi keseluruhan yang baik. Bahkan kebutuhan skin to skin contact yang tinggi akan memaksimalkan perkembangan otak anak.

Journal of America Medical Associaton atau JAMA mengungkapkan, hampir semua anak prematur di semua kategori (moderate to late preterm, very preterm dan extremely preterm) dapat masuk sekolah tepat waktu, sama dengan anak normal lainnya, baik TK, sekolah dasar, maupun menengah. Bahkan tak sedikit dari mereka yang memiliki bakat luar biasa yang tak disangka-sangka.

Hal tersebut semakin menegaskan bahwa yang memengaruhi tumbuh kembang anak selain genetika adalah lingkungan. Dimana faktor lingkungan selain status gizi juga termasuk stimulasi dan kualitas pengasuhan.

Baca Juga: Di Pameran Pertamanya, Bungasari Berhasil Raih Stand Awards SIAL Interfood 2022

“Anak-anak harus diberikan diberikan peluang untuk mengeksplorasi agar dapat mencoba hal baru sehingga banyak neuron di otaknya tersambung secara kuat dan kompleks. Maka dari sinilah tumbuh kembang anak prematur secara kognitif terjadi,” papar Irma Gustiana Andriani, S.Psi., M.Psi, Psikolog Anak dan Keluarga.

Irma menyebutkan ada enam langkah stimulasi potensi anak prematur yang bisa dilakukan sejak dini.

Pertama adalah deteksi dini gangguan kesehatan yang artinya penting bagi orangtua untuk berkonsultasi dengan dokter secara aktif untuk menemukan serta mengatasi segala hambatan yang dialami anak sejak dini.

Kedua adalah meningkatkan imunitas untuk meminimalisir segala gangguan kesehatan. Ketiga menemukan tanda awal potensi anak.

Keempat adalah menumbuhkan percaya diri karena mereka rentan terhadap rasa tidak percaya diri. Sedangkan langkah kelima adalah modifikasi kegiatan dan terapi.

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)