Tips Berolahraga Bagi Lansia agar Tidak Salah dan Menjadi Cedera

By Dinni Kamilani, Kamis, 1 Desember 2022 | 16:03 WIB
Lansia sedang berjalan-jalan menggunakan masker (Dok. Shutterstock)

NOVA.id - Meski usia sudah lanjut, olahraga rutin dan aktivitas fisik ada baiknya tidak ditinggalkan.

"Kurang bergerak atau jarang berolahraga dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan pada orang yang berusia lanjut, misalnya nyeri sendi dan otot, tekanan darah tinggi, pikun/demensia, hingga diabetes," kata Antonius Andi Kurniawan, Sp.KO, Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga, Sport Medicine, Injury & Recovery Center RS Pondok Indah – Bintaro Jaya.

Selama berolahraga, tubuh akan melepaskan hormon endorfin yang dapat meningkatkan mood, dan membuat tubuh dan pikiran menjadi lebih rileks.

Hormon ini dapat mengurangi rasa sakit dan memberikan energi positif, yang berujung pada hati lebih bahagia.

Baca Juga: Lansia Tidak Perlu Mengonsumsi Air Putih Terlalu Banyak, Ini Alasannya!

Manfaat Olahraga

Selain membuat hati lebih bahagia, lansia yang rutin berolahraga juga dapat merasakan berbagai manfaat pada kesehatan tubuh, antara lain:

Baca Juga: Ini Daftar Lokasi Vaksin Booster 2 di Jakarta Barat, Jangan Ketinggalan!

Porsi olahraga untuk lansia

Sama seperti kaum usia produktif, lansia disarankan untuk tetap aktif bergerak dan rutin berolahraga setidaknya 150 menit per minggu atau minimal 30 menit setiap harinya.

Namun, meskipun tetap boleh melakukan olahraga favorit semasa muda, ada beberapa rambu-rambu yang perlu diperhatikan ketika lansia mau memulai berolahraga, yakni:

1. Konsultasikan kondisi kesehatan dengan dokter yang merawat lansia sebelum memutuskan untuk mulai berolahraga.

Hal ini untuk memastikan kembali bagaimana porsi olahraga yang tepat sesuai dengan kondisi kesehatan masing-masing lansia.

2. Para lansia yang sudah lama tidak berolahraga sebaiknya memulai olahraga perlahan dengan latihan yang ringan dan konstan.

Baca Juga: 3 Inspirasi Outfit Olahraga Tenis ala Yuni Shara, Simpel tapi Stylish!

 

3. Selalu lakukan pemanasan sebelum berolahraga dan pendinginan setelah berolahraga. Meskipun sederhana, tetapi kedua hal ini dapat membantu menyiapkan tubuh untuk berolahraga dan beristirahat, serta mengurangi risiko terjadinya cedera ketika berolahraga.

4. Lakukan olahraga ketika tubuh benar-benar bugar

5. Tidak perlu terlalu memaksakan diri. Pertambahan usia membuat tubuh tidak sebugar ketika muda, maka lekas merasa lelah adalah hal yang wajar.

Lakukan olahraga secara perlahan dengan kesadaran penuh akan kemampuan diri sendiri dan berhentilah ketika sudah merasa lelah

6. Melakukan latihan keseimbangan karena latihan keseimbangan sangat berguna untuk mencegah jatuh pada lansia.

7. Belajarlah teknik yang benar dalam melakukan olahraga agar tidak terjadi cedera olahraga.

Baca Juga: 5 Cara Menghilangkan Kembung Perut, Salah Satunya BAB Teratur

"Meskipun misalkan masih boleh melakukan olahraga favorit semasa muda oleh dokter, perlu diingat bahwa ketika memasuki usia lanjut, secara alami akan terjadi perubahan pada otot, tulang, dan sendi," ujar Antonius.

Menurunnya kepadatan tulang menyebabkan risiko cedera tulang jadi lebih besar. Pada usia lanjut, proses pemulihan dan perbaikan sel mungkin tidak secepat sebelumnya.

Belum lagi, adanya penurunan massa tulang dan otot, menipisnya struktur penunjang sendi, serta menurunnya kelenturan struktur tubuh rentan menyebabkan cedera olahraga, untuk itulah olahraga harus dilakukan secara tepat.

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA, setiap Kamis siang.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News. (*)