Makna Kain Batik yang Digunakan Erina Gudono saat Acara Siraman Berlangsung

By Alsabrina, Jumat, 9 Desember 2022 | 14:02 WIB
Makna kain batik yang dipakai Erina Gudono saat acara siraman (kolase instagram/youtube)

NOVA.id - Erina Gudono telah melaksanakan acara siraman di kediamannya, di Sleman, Yogyakarta.

Dalam siraman tersebut, Erina mengenakan kain batik.

Ya, setelah selesai dibasuh dengan air siraman, Erina Gudono kemudian diseka menggunakan kain batik bermotif grompol.

Lalu, Erina Gudono kemudian dibalut kain batik bermotif nogosari.

Hal ini pun memiliki makna mendalam. 

Erina Gudono laksanakan prosesi siraman (tangkap layar youtube kompas tv)

Seperti yang diketahui, acara siraman jelang pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono telah rampung dilaksanakan.

Kaesang Pangarep dan Erina Gudono diketahui melaksanakan acara siraman di kediaman masing-masing.

Di kediamannya, keluarga Erina menjalani serangkaian upacara sebelum akhirnya melaksanakan prosesi siraman.

Di awal prosesi, Erina tampil cantik dengan kebaya berwarna hijau lengkap dengan kain batik dan konde yang dikenakan.

Batik bermotif grompol yang dipakai Erina Gudono (tangkap layar youtube kompas tv)

Saat masuk ke acara siraman, Erina mengenakan ronce melati sebagaimana yang biasa dipakai calon penganten untuk lakukan prosesi tersebut.

Selepas prosesi siraman, Erina pun diseka dan dibalut dengan kain batik yang berbeda motif.

Baca Juga: Sebelum Lakukan Siraman, Erina Gudono Lakukan Upacara Langkahan dan Beri Hal Ini untuk Kedua Kakaknya

Motif batik tersebut ternyata mempunyai makna yang mendalam.

Setelah selesai dibasuh dengan air siraman, Erina Gudono diseka menggunakan kain batik bermotif grompol.

Dituturkan oleh Wigung Wratsangka, selaku pranatacara prosesi siraman Erina Gudono, motif grompol bermakna tanggung jawab.

Batik bermotif nogosari yang dipakai oleh Erina Gudono (tangkap layar youtube kompas tv)

"Dengan singep kain batik bermotif grompol di pundak Erina diyakini memiliki tanggung jawab untuk mengumpulkan segala cinta dari dua keluarga. Grompol yang artinya menyatu. Grompol, rukun," ujar Wigung Wratsangka.

Sedangkan kain batik yang digunakan untuk menutupi tubuh Erina setelah prosesi siraman bermotif nogosari.

"Sedangkan kain batik yang dikenakan saat menjalani upacara siraman ini bermotif nogosari."

"Kain batik Yogyakarta motif nogosari yang dikenakan untuk nyamping Mbak Erina memiliki makna mengingat pada kisah Ramayana ketika Dewi Sinta selalu berdoa di bawah pohon yang bernama nogosari untuk dapat dipertemukan dengan Sri Ramawijaya pada saat di Taman Argosoko."

Erina Gudono pakai batik bermotif nogosari (tangkap layar youtube kompas tv)

"Prihatin dan doa itu dikabulkan oleh Tuhan. Dipertemukanlah Dewi Sinta dengan kekasih pujaan hatinya Sri Ramawijaya dan menjadi contoh sebuah cinta yang abadi," ujar Wigung.

(*)