NOVA.id - Buku autobiografi Pangeran Harry terbaru yang berjudul Spare menarik perhatian masyarakat dunia.
Baru-baru ini diberitakan Pangeran Harry menceritakan perselisihannya dengan sang kakak, Pangeran William di bukunya tersebut.
Bukan hanya berselisih, Pangeran Harry menuliskan jika ia diserang secara fisik oleh Pangeran William dan membuat punggungnya mengalami memar dan cedera.
Selain itu, ada beberapa bagian di buku ini yang "bocor" ke publik. Apa saja? Berikut ulasannya seperti yang NOVA.id kutip dari bbc.com.
1. Berselisih dengan Pangeran William
Pangeran Harry mengaku jika dirinya berselisih dengan sang kakak dan mendapat serangan dari hal itu.
Hubungan Pangeran Harry dan Pangeran William memburuk karena pernikahannya dengan Meghan Markle.
Pangeran Harry menulis jika Pangeran William ingin berbicara tentang "seluruh malapetaka" dari hubungan mereka berdua.
Pangeran William kemudian mengeluh tentang Meghan Markle dan menyebut Meghan sebagai orang yang "kasar".
Baca Juga: Pangeran Harry Mengaku Pernah Diserang oleh Pangeran William: Dia Mencengkram Kerah Bajuku
Kemudian, Pangeran William dan Pangeran Harry saling berteriak sampai akhirnya Pangeran William mencengkram baju dan menjatuhkan Pangeran Harry ke lantai.
Perkelahian tersebut menyebabkan Pangeran Harry cedera di bagian punggungnya.
"Dia mencengkram kerah bajuku, merobek kalungku, dan menjatuhkanku ke lantai. Saya mendarat di mangkuk (tempat makan) anjing, (tempat makan anjing) retak di bawah punggung saya, pecahan-pecahannya menggores (punggung) saya."
"Saya berbaring di sana sejenak, bingung, lalu berdiri dan menyuruhnya keluar," kata Harry seperti yang dikutip dari buku otobiografinya Spare.
2. Pertengkaran terkait tempat pernikahan
Pangeran Harry mengklaim jika kerajaan menunda tanggal dan lokasi pernikahannya dengan Meghan Markle.
Pangeran Harry menyebut jika ia meminta saran dari kakaknya tentang kemungkinan menikah di Westminster Abbey atau Katedral St. Paul.
Sayangnya, Pangeran William mengatakan bahwa Pangeran Harry tak bisa menikah di sana karena sudah menjadi lokasi pernikahan sang ayah dan Pangeran William.
Akhirnya, Pangeran Harry dan Meghan Markle menikah di Kapel St. George, Kastil Windsor, pada Mei 2018.
3. Bertemu dengan "orang pintar" dan sampaikan pesan dari Putri Diana
Pangeran Harry mengatakan dirinya bertemu dengan seorang perempuan yang memiliki "kekuatan" dan "ilmu".
Perempuan tersebut merupakan rekomendasi dari teman-teman Pangeran Harry meski suami Meghan Markle tersebut merasa ragu.
Walau begitu, ia tetap bertemu dengan perempuan tersebut.
Menurut perempuan itu, ia merasakan spirit Putri Diana di diri Pangeran Harry.
Perempuan tersebut juga mengatakan jika Pangeran Harry menjalani hidup yang tak bisa dilalui oleh Putri Diana.
"Ibumu berkata bahwa kamu menjalani kehidupan yang tidak bisa dia jalani."
"Kau menjalani kehidupan yang dia inginkan untukmu," kata Harry mengutip perempuan tersebut.
Seperti yang diketahui, Putri Diana tewas dalam kecelakaan mobil di Paris pada tahun 1997 ketika Pangeran Harry berusia 12 tahun.
4. Bantah rumor soal dirinya bukan anak Raja Charles III
Putri Diana pernah dikabarkan memiliki kedekatan dengan mantan perwira Kavaleri Rumah Tangga Kerajaan, James Hewitt.
Banyak orang masih berpikir bahwa Hewitt adalah ayah biologis Pangeran Harry.
Pasalnya, pangeran Harry memiliki rambut merah dan bentuk fisik mirip Hewitt.
Di buku Spare, Pangeran Harry membantah rumor yang mengatakan dirinya adalah anak dari James Hewitt.
"Rumor yang beredar saat itu bahwa ayah kandung saya adalah salah satu mantan kekasih ibu saya: Mayor James Hewitt", tulis Pangeran Harry dalam buku.
"Salah satu penyebab rumor tersebut adalah rambut merah Mayor Hewitt, tapi yang lainnya adalah sadisme."
"Pembaca tabloid menyukai gagasan bahwa putra bungsu Pangeran Charles bukanlah putra Pangeran Charles."
"Mereka tidak pernah bosan dengan 'lelucon' itu, untuk beberapa alasan," kata Pangeran Harry dalam bukunya.
5. Pangeran Harry dan Pangeran William mendesak Raja Charles III untuk tidak menikahi Permaisuri Camilla
Sudah menjadi rahasia umum jika Raja Charles III dan Permaisuri Camilla telah memiliki hubungan spesial.
Bahkan, Camilla disebut sebagai orang ketiga di dalam pernikahan Pangeran Charles dan Putri Diana.
Hal inilah yang membuat kedua anak Raja Charles III tak setuju bahkan meminta sang ayah untuk tidak menikahi Camilla.
Walau begitu, Pangeran Harry dan Pangeran William akhirnya luluh dan mengizinkan sang ayah menikah karena membuat Raja Charles III bahagia.
6. Ditertawakan oleh Pangeran William dan Kate Middleton saat melihat kostum Nazi Harry
Memoar itu juga mengklaim Pangeran William dan istrinya "tertawa terbahak-bahak" ketika dia melihat saudara laki-lakinya mengenakan seragam Nazi sebelum pesta pakaian mewah pada tahun 2005, lapor New York Post.
The New York Post melaporkan, Pangeran Harry bertanya kepada William dan calon istrinya (saat itu) Catherine, apakah dia harus mengenakan kostum itu, atau berpakaian seperti pilot - dan mengklaim pasangan itu tertawa dan mengatakan seragam Nazi.
Harry berusia 20 tahun ketika The Sun menerbitkan foto halaman depan dirinya mengenakan seragam di pesta kostum dengan tema "Pribumi dan Kolonial".
7. Gunakan kokain dan ganja
Pangeran Harry mengatakan dia ditawari kokain di rumah seseorang ketika dia berusia 17 tahun dan mengaku mengonsumsi obat itu pada beberapa kesempatan lain, meskipun dia tidak menikmatinya.
Suami Meghan Markle menulis, "Itu tidak terlalu menyenangkan dan itu tidak membuat saya merasa sangat bahagia seperti yang terlihat pada orang lain, tetapi itu membuat saya merasa berbeda, dan itulah tujuan utama saya."
"Saya adalah seorang anak laki-laki berusia 17 tahun yang siap mencoba apa pun yang mengubah tatanan yang telah ditetapkan sebelumnya."
Dia juga menceritakan, ia merokok ganja di kamar mandi di Eton College saat menjadi murid, saat petugas Polisi Lembah Thames yang bertugas sebagai pengawalnya berpatroli di luar gedung.
8. Membunuh 25 pejuang Taliban di Afghanistan
Saat bertugas sebagai pilot helikopter di Afghanistan pada tahun 2012-2013, Pangeran Harry mengatakan dia berpartisipasi dalam enam misi, yang semuanya melibatkan kematian, tetapi melihatnya sebagai hal yang dapat dibenarkan.
"Itu bukan statistik yang membuat saya bangga, tetapi juga tidak membuat saya malu," tulisnya.
"Ketika saya menemukan diri saya tenggelam dalam pertempuran, saya tidak menganggap 25 orang itu sebagai manusia."
"Mereka adalah bidak catur yang dikeluarkan dari papan, orang jahat dihilangkan sebelum mereka bisa membunuh orang baik," tulis Pangeran Harry.
(*)