Ancaman Resesi, Apakah Investasi Emas Jadi Pilihan Tepat dan Aman?

By Presi, Senin, 9 Januari 2023 | 21:02 WIB
Ilustrasi investasi emas saat ancaman resesi (MicroStockHub)

NOVA.id - Kondisi ekonomi global saat ini diperkirakan masih dihantui resesi.

Lantas, apakah dalam kondisi resesi, kita jadi tidak bisa berinvestasi? Tentu saja bisa.

Menurut dosen FEB Unair Made Gitanadya Ayu Ariani, ada beberapa instrumen investasi yang bisa kita pilih saat resesi. Salah satunya adalah investasi emas.

Pasalnya, menurut Made, emas merupakan instrumen yang stabil.

"Saya menyarankan kalau untuk di masa resesi, tetap paling aman memegang emas, karena justru harganya naik," ujar Made, Senin (31/10/2022), dilansir dari Kompas.com.

"Saat krisis orang akan kembali ke instrumen paling aman yaitu emas," tambahnya.

Hal yang sama juga dikatakan oleh Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira.

Ia mengatakan, di tengah ancaman resesi ini, maka emas menjadi instrumen investasi safe haven.

"Semakin besar ancaman resesi maka semakin menarik emas sebagai safe haven," kata Bhima, Sabtu (07/01), dikutip dari Kompas.com.

Bahkan, Bhima memperkirakan harga emas di tahun ini akan mencapai Rp1,5 juta sampai Rp1,6 juta per gram.

Sebagai informasi, safe haven adalah jenis investasi yang diharapkan dapat mempertahankan atau meningkatkan nilainya selama masa gejolak pasar.

Baca Juga: Kenali 5 Jenis Aset Safe Haven di Sini, Ada Investasi Emas Online?

Dikutip dari Investopedia, ada beberapa alasan emas disebut sebagai aset safe haven.

Diketahui, emas masih menjadi salah satu instrumen investasi favorit banyak orang.

Pasalnya, ada banyak manfaat yang ditawarkan dari investasi emas, mulai dari mudah dilakukan hingga harganya cenderung naiks setiap tahunnya.

Selain itu, selama bertahun-tahun, emas telah dianggap sebagai investasi penyimpan nilai.

Sebagai komoditas fisik, emas tidak dapat dicetak seperti uang dan nilainya tidak dipengaruhi oleh keputusan suku bunga yang dibuat oleh pemerintah.

Emas juga secara historis mempertahankan nilainya dari waktu ke waktu.

Dan, emas berfungsi sebagai bentuk asuransi terhadap peristiwa ekonomi yang merugikan.

Ketika terjadi peristiwa buruk, investor cenderung menumpuk dana mereka di dalam emas. Dan investor akan menaikkan harganya karena meningkatnya permintaan.

Juga, ketika ada ancaman inflasi, nilai emas meningkat karena dihargai dalam dolar AS.

Baca Juga: Jangan Panik Resesi Hantui Ekonomi, Hadapi dengan 5 Cara Ini

Emas juga diketahui memiliki korelasi negatif atau tidak berkaitan dengan aset investasi lain, seperti saham atau obligasi saat terjadi gejolak ekonomi.(*)