NOVA.id - Sebentar lagi umat Muslim akan memasuki Bulan Ramadan. Pada bulan suci ini, umat Muslim diperintahkan untuk berpuasa selama sebulan penuh.
Orang-orang pun bersuka cita menyambut Bulan Ramadan. Tetapi sebelum itu, sudahkah Sahabat NOVA mengganti utang puasa sebelumnya?
Terlebih jika kita masih mempunyai utang puasa di masa lalu yang sudah tak kita ingat jumlahnya.
Bagaimana hukumnya? Seperti apa cara mengganti utang puasa yang tak terhitung jumlahnya?
Ustaz Adi Hidayat dalam YouTube 20Detik yang diunggah kembali di YouTube Muslimah Hijrah ID, menjawab pertanyaan soal cara mengganti puasa yang bolong selama bertahun-tahun.
Dalam video tersebut, Ustaz Adi Hidayat mendapat pertanyaan dari seorang netizen yang menanyakan hukum mengqadha puasa yang tidak dikerjakan bertahun-tahun.
"Ustaz jika tahun yang lalu-lalu belum bayar puasa yang bolong dan sudah tidak ingat berapa kali bolongnya, itu bagaimana (hukumnya)," kata Ustaz Adi Hidayat membacakan pertanyaan dari seorang netizen.
Kemudian, Ustaz Adi Hidayat menjawabnya. Ustaz Adi Hidayat mengawali jawaban dengan pertanyaan balik, yakni mengapa bisa sampai bolong puasanya dan tak diqadha.
"Pertanyaannya, kenapa saat orang lain berpuasa Anda bisa bolong? Saat orang lain mengerjakan ketaatan kepada Allah, Anda meninggalkan? Apa masalahnya?"
Lalu, Ustaz Adi Hidayat mengatakan jika kita harus mensyukuri petunjuk dari Allah SWT.
"Maka dari sini, pertama syukuri dulu bahwa Anda mau bertanya. Artinya, ada petunjuk dari Allah yang sayang dengan Anda, yang membuat Anda berubah lebih baik. Syukuri dulu itu."
Baca Juga: Denda Melakukan Hubungan Intim saat Sedang Berpuasa di Bulan Ramadan
Selanjutnya, kita harus memohon ampun kepada Allah SWT dan bertaubat.
"Kemudian yang kedua, bertaubatlah kepada Allah SWT. Berjanji tidak mengulangi dan tampilkan yang lebih baik daripada yang sebelumnya."
"Pertama saya ucapkan selamat kepada Anda karena Anda telah diberikan kebaikan oleh Allah SWT dan Anda mau berubah."
Kemudian, Ustaz Adi Hidayat baru menjawab cara mengganti utang puasa yang sudah tak terhitung jumlahnya.
Ustaz Adi Hidayat pun menerangkan jika kita bisa menggantinya di hari lain selain di bulan Ramadan.
Apabila tak ingat jumlah pastinya, pastikan setiap berpuasa diniatkan untuk mengganti utang puasa di tahun-tahun yang lalu.
"Lalu bagaimana cara menggantinya? Hari-hari selain Ramadan, Anda ganti. Usahakan dan Anda perkirakan berapa kira-kira saya pernah meninggalkannya lalu coba Anda maksimalkan."
"Anda bisa memprediksi itu walaupun jumlahnya tidak diketahui, tapi umumnya Anda bisa pahami."
Menurut sang ustaz, kita bisa memulainya dengan puasa Senin Kamis, di mana di hari tersebut banyak orang yang juga melakukan puasa sunnah.
Ketika telah terbiasa, barulah mencoba puasa selang-seling atau puasa Daud.
"Lalu, Anda mulai tunaikan, ganti puasa yaitu bisa Anda mulai puasa di Senin dan Kamis karena umumnya orang lain banyak yang puasa sehingga terasa lebih ringan bagi Anda untuk menunaikannya."
Baca Juga: Hukum Menggabungkan Puasa Rajab dan Puasa Qadha Ramadan Sekaligus
"Senin niatkan puasa mengganti, Kamis niatkan puasa mengganti. Setelah terbiasa mungkin Anda bisa latih dengan puasa Daud (puasa selang-seling)."
Terakhir, Ustaz Adi Hidayat mengatakan jika ikhtiarkan semata-mata untuk mengharap ridho dari Allah SWT.
"Yang paling penting, ingat betul ini, Allah tidak butuh dengan puasa Anda. Yang paling penting dari puasa itu bagaimana kita menunjukkan kepada Allah bahwa kita telah berubah lebih baik lagi untuk mendapatkan ridho Allah SWT."
"Jadi silakan, ganti qadha puasa, prediksikan oleh Anda, sedapat mungkin Anda tunaikan walaupun mengetahui jumlah pastinya."
"Mudah-mudahan, jikapun kita sedang menunaikan dan diwafatkan oleh Allah, Allah menerima taubat kita dan amalan kita diterima oleh Allah dalam keadaan husnul khatimah," tutup Ustaz Adi Hidayat. (*)