2. Jangan biarkan anak sendiri
Menurut Astrid, anak-anak harus berada dalam pengawasan orang dewasa, jangan dibiarkan sendiri.
Pasalnya, tindak kejahatan seperti penculikan bisa terjadi kapan saja, terutama saat ada kesempatan.
"Kalau di rumah pastikan anak main tidak sendiri, harus ada pengawasan orangtua, kakak, atau orang dewasa lain."
"Jadi kalo misal memang dia masih usia SD kecil, yaitu 3 SD ke bawah, kalo main keluar harus ada yang temani, jangan dikasih main sendirian di luar rumah," jelas Astrid.
3. Bangun relasi yang baik dengan anak
Hubungan yang baik antara orangtua dan anak merupakan hal yang tidak kalah penting untuk mencegah penculikan.
Dengan memiliki hubungan yang baik, anak bisa bersikap terbuka pada kita, termasuk anak bisa bercerita jika ada seseorang yang ingin berniat jahat kepadanya.
"Kalau anak punya relasi yang baik dengan kita, komunikasinya bisa lancar dengan kita. Jadi, mudah cerita dia mainnya sama siapa saja, jadi terbuka, kita jadi kenal teman-temannya," papar Astrid.
Untuk membangun relasi yang baik, Astrid menyarankan agar kita bisa meluangkan waktu untuk bermain hingga mengobrol bersama anak.
Namun, pastikan kita tidak terbawa perasaan takut atau cemas akan kemungkinan kejahatan di luar sana.
Baca Juga: Catat! Ini 6 Cara Menjaga Anak agar Terhindar dari Penculikan
"Penting sekali orang tua menjalin relasi dengan anak dengan rasa aman, tapi jangan sampai dorongan itu karena takut. Karena kalau kita takut, kita nanyanya jadi beruntun, jadi semuanya dipastiin, itu bikin anak jadi susah cerita. Pertanyaannya terlalu banyak yang mengarahkan."
"Kalau nanya sama anak, usahakan beri pertanyaan yang terbuka, saat anak relax, kita relax, sambil main bareng, itu bisa membantu anak cerita lebih banyak," saran Astrid.
Nah, itulah beberapa saran dari psikolog sebagai cara mencegah penculikan anak. (*)