NOVA.id - Menurut sebuah studi baru di Kanada, risiko seseorang terkena stroke kedua atau ministroke cukup besar setidaknya 5 tahun setelah serangan yang pertama.
Edwards, seorang rekan postdoctoral di Sunnybrook Health Sciences Center di Toronto, mengungkapkan bahwa pengidap stroke tujuh kali berisiko lebih tinggi mengalami stroke kedua satu tahun kemudian, dan risiko tersebut tetap tinggi hingga lima tahun ke depan.
Untuk mengurangi risiko stroke kambuh adalah mengelola faktor-faktor risiko utama stroke.
Seperti kolesterol tinggi, hipertensi, dan diabetes, secara ketat.
Bahkan bila Sahabat NOVA sudah pulih dan merasa lebih baik, penting untuk menjaga tekanan darah tinggi, hipertensi, dan diabetes tetap di bawah kendali.
Pencegahan hipertensi dapat diminimalisir secara dini dengan mengonsumsi obat-obatan alami yang minim akan efek samping.
Banyak dari tumbuh-tumbuhan yang mengandung zat aktif yang dapat menurunkan hipertensi seperti bunga rosela, daun seledri, buah mengkudu dan daun kumis kucing yang dipercaya dapat menurunkan tekanan darah tinggi.
Berangkat dari banyaknya penderita hipertensi di Indonesia, riset Kesehatan Dasar 2018 menunjukkan, jumlah kasus atau prevalensi hipertensi pada orang dewasa mencapai 34,1 persen.
Baca Juga: Tips Agar Cepat Hamil, Perhatikan Waktu Tepat untuk Berhubungan Intim
Persentasi prevalensi hipertensi tersebut mengalami kenaikan dibandingkan lima tahun sebelumnya yang mencapai 25,8 persen pada 2013.
Dari jumlah tersebut, diperkirakan hanya satu per tiga kasus hipertensi di Indonesia yang terdiagnosis dengan tepat.
Hal inilah yang mendasari salah seorang tokoh di dunia herbal yaitu Bapak Yasril untuk membuat sebuah ramuan herbal yang mengandung bahan-bahan herbal yang sudah terpercaya dapat mengurangi hipertensi.
Bahan-bahan herbal tersebut terkandung di dalam madu Nurutenz yang diramu dan dikembangkan secara profesional oleh para ahli di bidang herbal.
Sehingga madu Nurutenz ini terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan dan telah mendapatkan sertifikat halal dari MUI sehingga aman dan halal untuk dikonsumsi. (*)