Ketiga, motif 'sualang' yang merupakan perhiasan Minahasa yang memiliki bentuk mirip bulan sabit.
Keempat, motif 'patola' yang memiliki tekstur dan tampilan warna seperti sisik ular.
Cara Pembuatan Kain Pinawetengan
Menariknya, cara pembuatan kain pinawetengan masih menggunakan tangan.
Sehingga tingkat kesulitannya beda-beda.
"Kain tenun dan songket pemasangan benangnya itu bisa 2 minggu. Baru ditenun. Kalau dia enggak berhenti menganyam bisa dapat 1,5 meter. Kalau berhenti kurang dari 1.5 meter. Kalau dikebut bisa 3-4 hari (jadi satu kain)," ungkap Rita.
Tentunya, karena pembuatannya yang sulit dan masih asli, maka akan memengaruhi harga kain pinawetengan juga.
Kata Rita, hitungannya bisa berbeda-beda.
"Ada tenun ini Rp1 juta per meter. Kalau songket yang ada lebih banyak benang sutera itu lebih mahal, dia Rp4 juta per 2,25 meter. Kalau yang sudah jadi baju itu range-nya di antara Rp200.000 sampai Rp4 juta. Sementara kalau yang produk kain print itu Rp45.000 karena pakai mesin," jelas Rita pada NOVA.
Nah, Sahabat NOVA penasaran ingin pakai kain pinawetengan, enggak nih? (*)