Bahkan, hubungan bisa jauh lebih intim setelahnya.
Jadi, bolehkah makeup sex terus jadi jalan keluar saat bertengkar dengan pasangan?
Tapi, meski punya manfaat untuk memperbaiki hubungan, bukan berarti kita bisa selalu bergantung pada makeup sex untuk menyelesaikan pertengkaran.
Jangan sampai, nih, makeup sex hanya dilakukan untuk mengalihkan permasalahan atau lari dari pertengkaran.
Memang seks termasuk salah satu bentuk komunikasi kita dengan pasangan, tetapi bukan satu-satunya bentuk komunikasi, dan tidak dapat menggantikan jenis komunikasi yang lainnya.
Idealnya, setelah melewati pertengkaran— apalagi pertengkaran besar—duduklah bersama pasangan untuk berdiskusi dan mencari akar masalah sehingga bisa menemukan solusi atas masalah yang sedang dihadapi.
Di saat yang bersamaan, gunakan juga kesempatan itu untuk mengevaluasi hubungan.
Cara ini membuat masing-masing orang merasa didengar dan dipahami.
Masalah pun bisa cepat selesai dan tak berlarut-larut.
Inilah kunci hubungan yang baik dan sehat. Hal ini tidak bisa digantikan dengan makeup sex.
Sekali lagi, makeup sex bukanlah cara untuk melarikan diri dari masalah.
Kalau tujuannya salah, makeup sex malah bisa membahayakan hubungan.
Toh, kalau hanya seks tanpa diskusi soal solusi masalah, bisa jadi masalah yang awalnya sederhana malah menumpuk.
Kan, jadinya hanya menunda masalah dan malah bisa makin runyam. Jadi ingat, tidak ada yang salah dengan melakukan makeup sex, asal bukan untuk pelarian. (*)