NOVA.id - Marak kasus perceraian artis dengan usia pernikahan yang sudah puluhan tahun.
Salah satunya terjadi pada Ari Wibowo dan Inge Anugrah.
Pernikahan yang sudah lama tapi bercerai bisa terjadi karena banyak faktor.
Beberapa alasan yang mungkin terjadi adalah karena pasangan merasa tidak cocok satu sama lain setelah menikah lama atau karena pernikahan dianggap sebagai beban.
Jadi, tidak ada patokan pasti mengenai hal ini.
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan perceraian.
Beberapa di antaranya adalah ketidakharmonisan dalam rumah tangga:
1. perilaku yang menjadi beban bagi pasangan seperti menuduh dan menyalahkan pasangan
2. sering berkonflik dan pertengkaran buruk,
3. meremehkan dan melemahkan pasangan,
4. menghindari untuk menyelesaikan masalah,
Baca Juga: Beda 16 Tahun dengan Natasha Rizky, Desta Akui Perbedaan Usia Jadi Pemicu Pertengkaran
5. tidak setia atau selingkuh,
6. komitmen yang hilang, dan masalah finansial.
Seksolog dr Boyke membagikan empat tips agar rumah tangga tetap harmonis dan romantis meski pasangan suami istri ( pasutri) sudah lama menikah.
Baca Juga: Bantah Tudingan Selingkuh, Desta Bakal Polisikan Penyebar Isu Orang Ketiga
Bagi pasutri yang sudah lama menikah, penting sekali untuk terus menjaga keharmonisan dalam menjalin rumah tangga.
Kehidupan rumah tangga yang bahagia, rukun dan langgeng merupakan harapan semua pasutri.
Meski demikian, harapan ini terkadang tidak sesuai dengan kenyataan. Adakalanya, muncul beragam persoalan dalam kehidupan rumah tangga.
Bahkan, tidak jarang adanya persoalan ini mengakibatkan rumah tangga berantakan hingga berujung perpisahan dari pasangan suami istri.
Untuk itu, penting sekali bagi pasutri mengetahui cara menjaga keharmonisan dalam rumah tangga.
Dikutip dari akun Intsgaram @horn.indonesia, menurut seksolog dr Boyke, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan guna menjaga keharmonisan hingga meningkatkan ke romantisan hubungan rumah tangga meski sudah lama menikah.
Berikut di antaranya:
1. Bangun komunikasi Intim
Menjaga komunikasi bagi pasutri penting sekali dilakukan apalagi bagi pasangan yang sudah lama menikah.
Namun, lamanya menikah bukan menjadi halangan bagi para pasutri untuk membina hubungan baik.
Justru semakin lama umur pernikahan, pasutri tetap bisa meningkatkan keharmonisan dan ke romantisan be rumah tangga melalui komunikasi intim.
Menurut dr Boyke, komunikasi intim ini bisa dilakukan dengan cara saling berbisik, berbicara bisa saling memeluk pasangan dan sebagainya.
Baca Juga: Meski Menyesal Talak Cerai Natasha Rizky, Desta Justru Sebut Ini Jalan Terbaik
"Tetap lakukan komunikasi intim, bisa saling berbisik, bisa ketika berbicara saling memeluk," kata dr Boyke.
2. Tetap Bersikap Romantis
Langkah ini tak melulu dengan mengajak pasangan ke restoran mewah.
Kamu bisa mempertimbangkan untuk membelikan bunga atau membelikan makanan kesukaan pasangan.
Cara ini dinilai dapat meningkatkan ke romantisan antara kedua pasangan.
3. Tetap Lakukan Bulan Madu
Biasanya bulan madu dilakukan pasutri ketika saat menjadi pengantin baru.
Namun kata dr Boyke, bulan madu seharusnya bisa sering dilakukan bagi pasutri bahkan tanpa ada batasnya.
Anda bisa mengajak pasangan untuk merencanakan bulan madu kedua, ketiga, keempat dan seterusnya.
Dengan cara ini, bulan madu ke tempat tertentu dinilai bisa meningkatkan keintiman bagi pasutri, saling berkomunikasi dan mencari suasana baru.
4. Teknik dan Variasi saat Berhubungan
Menurut dr Boyke, bagi pasutri yang sudah lama menikah penting sekali mengetahui banyak teknik dan variasi saat berhubungan.
Baca Juga: Bukan karena Orang Ketiga, Ini Alasan Desta Gugat Cerai Natasha Rizky
Bahkan, poin terakhir ini menjadi sangat penting untuk meningkatkan ke romantisan dan keharmonisan meski pasutri sudah lama menikah.
"Ini yang terpenting teknik dan variasi seksual. Bisa melakukan hubungan di kamar mandi, di sofa, dibantu dengan aroma terapi, musik dan variasi seperti posisi dari belakang, di atas, atau posisis menyamping, semua akan menambah gairah seksual anda," pungkas dr Boyke.
Sebagian dari artikel ini dibuat dengan bantuan kecerdasan buatan (artificial intelligence - AI). (*)