Jangan Khawatir! Ini Cara Mengatasi Keguguran Berulang Menurut Dokter

By Maria Ermilinda Hayon, Selasa, 30 Mei 2023 | 12:05 WIB
Cara Mengatasi Keguguran Berulang Menurut Dokter (megaflopp)

NOVA.IDKeguguran berulang memang menyakitkan bagi kita yang mengalaminya.

Kita dan pasangan tentu berharap janin dapat tumbuh dengan sempurna hingga waktu persalinan tiba.

Namun sayangnya, tak sedikit yang justru harus berhadapan dengan kenyataan pahit, yaitu keguguran.

Kehamilan yang terhenti akibat tidak berkembangnya janin, matinya janin, keluarnya hasil pembuahan secara spontan sebelum usia janin menginjak 20 minggu, atau berat janin kurang dari 500 gram disebut keguguran.

Keguguran ditandai dengan keluarnya darah, rasa mulas, dan diikuti dengan pembukaan mulut rahim.

Suatu keguguran disebut keguguran berulang jika telah terjadi sebanyak tiga kali berturut-turut.

Namun demikian, apabila seseorang sudah mengalami keguguran sebanyak dua kali berturut-turut, ada baiknya tidak menunggu untuk kejadian yang ketiga, dan segera berkonsultasi dengan dokter spesialis obstetri dan ginekologi.

Normalnya, sekitar 1 dari 6 pasangan (sekitar 15 persen) akan mengalami keguguran.

“Meski demikian, kejadian keguguran berulang bukanlah merupakan sebuah fenomena yang normal. Kemungkinan terjadinya keguguran ulang dapat meningkat dua kali lipat setelah terjadi keguguran dua kali berturut-turut. Namun sayangnya, hampir 70 persen kasus keguguran berulang tidak diketahui penyebabnya,” ujar Dr. dr. Kanadi Sumapraja, Sp. O. G, Subsp. F. E. R, MSc.

Lantas, apa faktor penyebab keguguran berulang?

Menurut dr. Kanadi, faktor penyebab kejadian keguguran berulang dapat dibagi menjadi kelainan di sisi janin atau di sisi ibu.

Baca Juga: Deteksi Keguguran, Perlukah Ibu Hamil Jalani Pemeriksaan Fetomaternal?

Kelainan kromosom atau genetik mengakibatkan terjadinya gangguan perkembangan janin hingga kematian janin yang memicu terjadinya keguguran berulang, terutama di kehamilan usia dini.

“Kromosom janin disumbangkan oleh sperma dan sel telur. Kualitas sperma dapat dipengaruhi oleh kebiasaan merokok atau pajanan suhu panas pada buah zakar akibat sering menggunakan pakaian yang ketat. Sementara kualitas sel telur lebih banyak dipengaruhi oleh faktor usia ibu,” ungkap Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Subspesialis Fertilitas Endokrinologi Reproduksi RS Pondok Indah – IVF Centre itu.

Kelainan pada sisi ibu umumnya mengakibatkan terjadinya keguguran berulang di usia kehamilan yang lebih lanjut.

Kondisi yang mengakibatkan rahim sulit mempertahankan kehamilan, seperti adanya tumor dinding rahim, atau kelemahan mulut rahim dapat mengakibatkan terjadinya keguguran.

Gangguan pembekuan darah, gangguan metabolik, gangguan produksi hormon reproduksi, infeksi, serta penyakit autoimun pada ibu berpotensi mengganggu proses tubuh ibu untuk memelihara kehamilan, yang berakibat pada keguguran.

Pengaruh pola gaya hidup yang berpotensi untuk memicu terjadinya gangguan metabolik seperti peningkatan berat badan berlebih akibat gaya hidup kurang bergerak (sedentary living), kurang istirahat, kurang berolahraga, serta tidak menjaga pola makan yang baik juga berpotensi menjadi penyebab kejadian keguguran.

Lantas, bagaimana cara mengatasi keguguran berulang ini?

Setiap pasangan memiliki kondisi yang berbeda.

Oleh karena itu, dianjurkan untuk melakukan konseling dengan dokter spesialis obstetri dan ginekologi konsultan fertilitas, endokrinologi, dan reproduksi untuk mendapatkan anjuran dan penanganan yang tepat untuk masalah keguguran berulang.

“Strategi yang dapat dilakukan pada kasus keguguran berulang umumnya ditentukan oleh jenis kejadian keguguran berulang. Pada kejadian keguguran dini, dapat dilakukan tatalaksana untuk meningkatkan kualitas embrio, serta memperbaiki kemampuan dinding rahim dalam menyeleksi embrio yang akan terbentuk,” ujar dr. Kanadi.

Strategi yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas embrio diawali dengan meningkatkan kualitas sperma dengan cara melakukan seleksi sperma melalui metode swim up yang dapat dilakukan sebagai bagian dari prosedur inseminasi.

Baca Juga: Waktu Terbaik untuk Cepat Hamil Setelah Keguguran Menurut Ahli Medis

Prosedur ini memilih sperma yang dapat berenang menembus larutan dengan berat jenis yang berbeda. Tindakan inseminasi dapat dilakukan di RS Pondok Indah IVF Centre.

“Jika masih belum berhasil, maka prosedur bayi tabung dapat dilakukan bukan hanya untuk memilih sperma, tetapi juga sel telur, dan embrio. Pemilihan sperma pada prosedur bayi tabung dapat dilakukan dengan menggunakan teknik intracytoplasmic morphologically selected sperm injection (IMSI),” lanjutnya.

Teknologi medis yang dimiliki oleh RS Pondok Indah IVF Center ini mampu memilih kualitas sperma terbaik menggunakan mikroskop khusus yang dapat memperbesar penampakan sperma hingga 6.000 kali.

Dengan hadirnya IMSI, kecacatan bentuk pada sperma bisa terdeteksi sebelum fertilisasi.

Setelah itu, prosedur dapat dilanjutkan dengan prosedur pemilihan embrio dengan kromosom normal.

Prosedur ini dikenal sebagai pre-implantation genetic testing aneuploidy atau disingkat sebagai PGT-A. Teknologi ini juga tersedia di RS Pondok Indah IVF Center.

Strategi penanganan keguguran berulang pada kehamilan dini juga ditujukan kepada lapisan dinding rahim agar mekanisme seleksi terhadap embrio yang datang menjadi lebih baik.

Perlu diingat, keguguran berulang merupakan salah satu bentuk dari gangguan kesuburan.

Selain cara mengatasi keguguran berulang melalui tindakan medis, untuk meningkatkan peluang kehamilan, ada baiknya kita dan pasangan juga mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat.

Upayakan mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang, jaga berat badan ideal sebelum hamil, dan lakukan tindakan penapisan terhadap infeksi yang berpotensi memicu cacat bawaan dalam masa kehamilan, seperti rubella.

Hentikan kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol.

Selain itu, penggunaan obat-obatan tanpa pengawasan dokter perlu dihindari selama perencanaan dan di masa kehamilan.

“Perencanaan kehamilan pun harus dilakukan dengan lebih cermat, karena bagi yang sudah mengalami keguguran berulang, sebaiknya memberikan jeda waktu sebelum hamil kembali. Hal ini untuk memberikan waktu yang cukup bagi dokter spesialis obstetri dan ginekologi Anda untuk melakukan pemeriksaan diagnostik yang lengkap dalam menemukan penyebabnya dan memberikan penanganan yang tepat untuk Anda dan pasangan,” pungkas dr. Kanadi.

Demikianlah cara mengatasi keguguran berulang menurut dokter yang perlu Sahabat NOVA ketahui. (*)