Cegah Risiko Stunting dengan Pemberian ASI, Ibu Wajib Ketahui Fakta Ini!

By Yussy Maulia, Kamis, 8 Juni 2023 | 18:14 WIB
Ribuan ibu-ibu menghadiri talkshow Mom Uung di Surabaya, Rabu (7/6/2023). (Dok. Mom Uung)

Nova.ID - Stunting atau kekurangan gizi masih mengintai bayi dan anak-anak di Indonesia. Bahkan, Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) mengajak masyarakat untuk bersama-sama memerangi risiko stunting.

"Sebagaimana disampaikan oleh Menkes di tahun 2022, angka stunting sudah turun menjadi 21,6 persen. Target menjadi 14 persen di tahun 2024 harus bisa kita capai. Angka itu bukan angka yang sulit untuk dicapai asal semuanya bekerja bersama-sama," kata Presiden Jokowi dalam Pembukaan Rapat Kerja Nasional Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Banggakencana) belum lama ini.

Salah satu hal yang harus dilakukan untuk menekan angka stunting di Indonesia adalah melalui pemberian Air Susu Ibu (ASI) pada usia bayi 6-23 bulan.

ASI berpotensi mengurangi peluang stunting pada anak berkat kandungan gizi mikro dan makro. Protein whey dan kolostrum yang terdapat pada susu ibu pun dinilai mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi yang terbilang rentan.

Untuk mendukung para ibu "pejuang" ASI, jenama produk sekaligus konsultan kesehatan ibu dan anak Mom Uung terus melakukan berbagai inovasi. Tak hanya meluncurkan produk-produk ASI booster, Mom Uung aktif menggelar rangkaian workshop interaktif di sejumlah kota di Indonesia.

Terbaru, Mom Uung menggelar workshop bertajuk “Sukses Menyusui Hingga 2th dengan Mudah dan Happy” di Hotel Sheraton, Kota Surabaya, Jawa Timur, pada Rabu (7/6/2023).

Acara diikuti lebih dari 350 ibu-ibu berusia 23-36 tahun dan berasal dari berbagai daerah di sekitar Surabaya, seperti Sidoarjo, Gresik, Mojokerto, Pasuruan, Lamongan, Jombang dan Malang.

Tak hanya itu, acara tersebut juga dihadiri oleh sejumlah dokter anak dan pakar laktasi, di antaranya adalah dr Elizabeth Margaretha P, CIMI, dr Natasya Ayu Andamari Sp.A, CIMI, dr Pritta Diyanti, CIMI, CBS, dr Taya Hutagalung, CIMI, dan dr Rizkqii Nurdini.

Dalam kesempatan tersebut, dr Taya Hutagalung menjelaskan fakta seputar ASI dan hal-hal yang perlu diperhatikan para ibu menyusui. Menurutnya, ASI tidak tergantikan dengan susu apa pun karena komposisinya paling ideal untuk pertumbuhan bayi.

ASI mengandung antibodi yang baik untuk tubuh bayi, seperti DHA, AA, omega 6, laktosa, taurine, protein, laktobasius, vitamin A, kolostrum, lemak, zat besi, laktoferin, dan lisozim.

Bayi yang diberi ASI eksklusif pada 6 bulan pertama kehidupannya pun cenderung memiliki pertumbuhan fisik, intelektual, emosional, dan sosial yang bagus.

Meski begitu, kata dr Taya, tak jarang para ibu harus menghadapi masalah dalam menyusui, seperti nyeri dan pengencangan (mastitis), pembengkakan (engorgement), jerawat pada puting (milk blister), dan puting sobek (cracked nipple).

"Semua masalah tersebut bisa dicegah selama diketahui sejak dini. Ciri-cirinya payudara membesar, kencang, merah, dan terasa panas apabila diraba," papar dr Taya melalui keterangan pers yang diterima Nova, Kamis (8/6/2023).

Sementara itu, para ibu yang mengalami permasalahan pada payudara dapat memberikan pertolongan pertama. Caranya, dengan mengompres payudara dengan air dingin untuk mengurangi nyerinya atau melakukan pumping ASI.

"Ibu juga bisa memijat halus payudara secara melingkar ke arah ketiak luar menuju aliran lifatik. Jangan sampai berlanjut jadi masalah serius,” imbuhnya.

Sementara itu, untuk durasi pemberian ASI, dr Taya menyarankan agar para ibu tidak terpatok dengan waktu saat memberi ASI. Sebab, bayi akan berhenti menyusu dengan sendirinya saat dirasa sudah kenyang.

“Durasi menyusui berbeda-beda, ya. Tidak ada angka khusus. Untuk usia bayi baru lahir sebentar-sebentar saja, meningkat bertahap. Tidak harus 15-30 menit. Jadi, jangan menjadi beban kalau bayinya sebelum 15 menit sudah tenang dan tertidur," kata dr Taya.

Konsultasi bersama Mom Uung

Founder Mom Uung, Uung Victoria Finky, juga hadir dalam kesempatan tersebut. Ia membagikan pengalamannya saat menyusui sang buah hati dulu, di mana dia pernah mengalami kesulitan mendapatkan akses edukasi menyusui.

Terlebih, berat badan buah hati Uung berada di bawah standar yang tertera di kartu menuju sehat (KMS). 

Memahami perjuangan ibu menyusui tidaklah mudah serta berbekal pengalamannya sebagai pejuang ASI untuk buah hatinya, Uung Victoria Finky inisiatif membuka edukasi menyusui, konsultasi menyusui gratis, dan menciptakan produk ASI booster yang mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas ASI melalui akun Instagram pribadinya, @uungvf. 

“Tujuannya, mempermudah penyampaian edukasi mengenai pemberian ASI. Jangan sampai ibu-ibu di luar sana merasakan apa yang saya alami sebelumnya, yaitu kesulitan mendapat informasi mengenai pemberian ASI. Ini kemudian menjadi latar belakang kehadiran Mom Uung,” papar Uung.

Pada akun sosial medianya, Uung juga aktif membagikan konten parenting, termasuk bagaimana ibu-ibu menyiapkan mental ketika lingkungan tidak mendukungnya saat mengalami masalah saat pemberian ASI. Berkat konten bermanfaat tersebut, akun @uungvf kini telah diikuti oleh 134 ribu pengikut.

Aksi dan inisiatif Uung dalam memberi edukasi lewat akun Instagram juga mendapat respons positif dari banyak pihak. Terbukti, pada Februari 2023, Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) mengganjarnya sebagai layanan konsultasi menyusui online pertama di Indonesia yang melayani konsultasi secara gratis dan nonstop selama 24 jam melalui akun @momuung.id.

Selain itu, sejak Januari hingga Mei 2023, tercatat sebanyak 250.000 ibu menyusui telah berkonsultasi pada Mom Uung. Konsultasi ini terbuka bagi siapa dan di mana saja, baik melalui kunjungan ke rumah, ke kantor Mom Uung yang berada di Kota Surabaya, maupun secara online melalui video call dan online chat.

“Kehadiran saya dan tim Mom Uung bukan semata-mata untuk mencari keuntungan, tetapi visi sosialnya untuk mengentaskan angka stunting di Indonesia, agar masa depan generasi penerus bangsa ini mampu bersaing dengan negara lain karena memiliki kualitas tumbuh kembang yang baik,” pungkas Uung.