NOVA.id - Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker yang paling berbahaya.
Sebagai perempuan tentu kita khawatir dengan penyakit ini karena banyak menyerang perempuan.
Meski kanker ini bisa saja terjadi pada laki-laki, namun perempuan lebih rentan terkena kanker payudara.
Kekhawatiran ini membuat banyak orang mempercayai ada beragam faktor penyebab dan pemicu kanker payudara.
Bahkan, muncul pemikiran bahwa kanker payudara mungkin dapat dipicu oleh pemakaian bra.
Padahal dugaan tersebut keliru dan hanyalah mitos.
Begini penjelasan soal pemakaian bra dan mitosnya sebagai pemicu kanker payudara.
Ternyata selama ini rumor bahwa penggunaan bra bisa memicu risiko kanker payudara hanya mitos belaka.
Berdasarkan penelitian yang dikutip dari CewekBanget.id, pemakaian bra ternyata tidak berkaitan dengan kanker payudara.
Selain itu, dugaan bahwa semakin jarang memakai bra dapat mengurangi risiko kanker payudara juga masih diragukan kebenarannya oleh para ahli kesehatan.
Mitos peningkatan risiko kanker payudara akibat pemakaian bra berkawat awalnya menyebar di tahun 1995.
Baca Juga: Mudah! Cara Mengatasi Payudara Kendur Cuma Pakai 3 Gerakan Ini
Rumor tersebut kian memanas akibat gagasan tersebut dicantumkan oleh Sydney Singer dan Soma Grismeijer dalam buku mereka, Dressed to Kill.
Meski sempat mereda, pemikiran itu kembali ditumbuhkan oleh seorang praktisi medis alternatif yang menulis di Goop, sebuah situs milik aktris Gwyneth Paltrow, pada tahun 2015.
Di sisi lain, orang-orang yang mencetuskan mitos tersebut di kalangan perempuan justru bukan dokter, peneliti kanker, atau ahli di bidang terkait.
Bahkan, karya-karya mereka enggak pernah diulas oleh pakar medis dan enggak pernah dipublikasikan di jurnal kesehatan terpercaya, sehingga kebenarannya sangat diragukan.
'Penelitian' Hubungan Bra dan Kanker Payudara
Dalam tulisan mereka, Singer dan Grismeijer mewawancarai lebih dari 4.000 perempuan AS.
Mereka pun 'menemukan', perempuan yang tidak memakai bra memiliki kemungkinan 1:68 untuk mengidap kanker payudara.
Sementara itu, mereka yang memakai bra selama 24 jam berpeluang 3:4 untuk menderitanya.
Singer dan Grismeijer berargumen bahwa bra berkawat dapat menyebabkan payudara membengkak dan terisi 'toksin' akibat kawat bra yang menghalangi sirkulasi cairan limfa.
Pernyataan itu bikin sejumlah peneliti membantah dan menjelaskan bahwa caira limfa enggak akan terjebak karena kawat bra.
Malah, dengan ukuran yang tepat, bra dapat mencegah payudara menjadi melar.
Baca Juga: Cara Mengatasi Payudara Bengkak Saat Menyusui, Ketahui Penyebab dan Solusinya!
Penelitian lain menemukan bahwa penggunaan bra enggak ada hubungannya dengan peningkatan risiko kanker payudara.
Manfaat Tidak Pakai Bra
Tapi hal tersebut bukan lantas berarti bahwa kita harus memakai bra terus-terusan, ya.
Justru pemakaian bra terlalu sering juga tidak bakal menguntungkan payudara secara anatomis.
Sebaliknya, perempuan yang tidak memakai bra secara rutin rupanya dapat merasakan keuntungan tersendiri.
Di antaranya, risiko payudara kendur yang berkurang dari waktu ke waktu, perubahan ukuran payudara menjadi lebih besar, dan lebih jarang mengalami sakit punggung.
Sementara itu, untuk perempuan yang lebih muda, tidak mengenakan bra akan menyebabkan produksi kolagen dan elastisitas meningkat, yang meningkatkan pertumbuhan payudara.
Selain persoalan penggunaan bra, kesadaran terhadap bahaya kanker payudara juga harus tetap dipertahankan.
Tapi ini jangan sampai jadi alasan kita untuk sembarangan mempercayai rumor dan mitos yang beredar, ya. (*)