Bocah 6 Tahun di Malang Meninggal Dunia Usai Disuntik, Diduga Alami Henti Jantung

By Rahma, Jumat, 23 Juni 2023 | 18:02 WIB
Ilustrasi bocah 6 tahun meninggal usai disuntik (Freepik)

Sepekan setelah anaknya meninggal, Imam berencana melaporkan persoalan ini ke pihak kepolisian.

Pihak rumah sakit buka suara

Pihak RS Prasetya Husada mengatakan jika yang dilakukan dalam proses penanganan pasien Alvito sudah sesuai SOP atau Prosedur Operasi Standar.

"Setelah kami lakukan audit internal, terkait penanganan pasien anak atas nama Alvito, tidak ditemukan adanya pelanggaran SOP dan sudah sesuai prosedur," kata Direktur RS Prasetya Husada, Dr Prima Evita, Kamis (22/06).

Sedangkan Dokter Spesialis Anak RS Prasetya Husada, dr Agung Prasetyo Wibowo yang saat kejadian dikonseling untuk menangani pasien Alvito, menuturkan kondisi ketika anak Alvito tiba di rumah sakit.

"Anak datang bersama keluarganya sekitar pukul 23.00 WIB. Waktu itu keluhannya muntah, sulit makan dan memang anaknya agak lemes. Tangan dan kakinya dingin, denyut nadinya sudah mulai meningkat. Kemudian pasien diputuskan sebagai infeksi pencernaan dengan dehidrasi," ujar Agung Prasetyo Wibowo.

Kemudian Agung menjelaskan, sempat ada kendala saat pemasangan infus. Saat itu pihaknya mengaku pemasangan infus memakan waktu sekitar 1 jam dan baru diberikan suntikan.

"Pemasangan infus saat itu tidak gampang. Kemudian tak lama setelah dipasang infus, pasien muntah dan pada akhirnya diberi suntikan obat anti muntah dan lambung," jelasnya.

Selanjutnya Agung yang saat itu hanya dikonsuli via telefon oleh dokter UGD Prasetya Husada, mendapat laporan Alvito mengalami dehidrasi berat namun saat dilihat kondisinya sadar.

"Itu saya juga heran karena secara umum anak dengan dehidrasi atau kurang cairan berat biasanya tidak sadar. Biasanya kalau kaki tangan dingin dan detak jantung meningkat ini dikarenakan mengalami syok atau mengalami gangguan sirkulasi, dimana cairan tidak cukup dipompa diseluruh tubuh," terang Agung.

Pihaknya tidak menampik jika saat itu dirinya tidak bisa memastikan sakit yang diderita Alvito, sekalipun ia sudah berpengalaman sebagai dokter spesialis anak.

"Saya juga bimbang saat itu karena kasusnya agak susah. Kondisi yang ditunjukkan pasien. Baru saya menimbang-nimbang infus apa yang diberikan. Sebab, dehidrasi biasa dengan berat itu berbeda-beda. Saat saya masih menimbang apa tindakan yang akan dilakukan pasien tiba-tiba kejang," lanjutnya.