NOVA.ID - Dalam membelanjakan uang, sering kali kita cuma berpikir soal “hari ini”.
Kalaupun penghasilan kita tetap, kita tidak bisa seperti itu.
Nah apalagi bila penghasilan kita tidak tetap alias kita bekerja freelance.
Kita perlu punya proteksi untuk antisipasi terutama di kondisi yang tidak pasti seperti sakit atau kecelakaan.
Siapa, sih, yang menginginkan sakit?
Namun kadang kondisi malang tak dapat disangka-sangka hadirnya, jadi kita pun harus siap sedia dengan memiliki proteksi seperti asuransi kesehatan.
Lalu, berapa porsi dana yang harus disisihkan?
Sayoga Risdya Prasetyo, S.E, CFP®, AWP, QWP®, Financial Planner dari Finante, menjelaskan strategi mengatur bujet asuransi kesehatan untuk pekerja freelance.
"Pekerja freelance ini memang cukup unik, mengingat pendapatannya yang tidak tetap, sehingga dianggap lebih sulit mengatur anggaran bulanan. Tetapi sebetulnya bisa, kok, disamakan dengan orang yang bergaji tetap setiap bulan," ujar Sayoga di Kuliah WhatsApp NOVA bersama Sinarmas MSIG Life dengan tema “Membongkar Rahasia: Solusi Asuransi Kesehatan Terjangkau dalam Mengelola Keuangan Rumah Tangga”, 23-24 Juni 2023.
Menurut Sayoga, pertama-tama kita harus mengenali tipe freelancer apa yang kita geluti.
Apakah freelancer dengan proyek jangka pendek atau jangka panjang.
Baca Juga: Ternyata Ini Manfaat Punya Asuransi Swasta Meski Punya BPJS Kesehatan
Apabila Sahabat NOVA merupakan freelancer dengan proyek jangka pendek (harian), maka kita bisa catat pendapatan yakni PENDAPATAN TERKECIL dalam sebulan.
Namun, apabila Sahabat NOVA merupakan freelancer dengan proyek jangka panjang (bulanan, di mana ada bulan-bulan tertentu kita tidak ada pemasukan sama sekali), maka kita bisa hitung rata-rata pendapatan per bulan dari total pendapatan tahunan.
Lantas bagaimana cara mengatur bujet asuransinya?
"Sama seperti pertanyaan sebelumnya. Sebagai acuan maka Anda bisa sisihkan sekitar 10 persen dari pendapatan. Sekali lagi saya ingatkan, 10 persen ini tidak selalu jadi acuan pasti, karena setiap rumah tangga punya kondisi yang unik," jelas Sayoga.
"Sebaiknya lakukan financial check up bersama perencana keuangan tersertifikasi agar mendapatkan advice yang lebih sesuai dengan kondisi rumah tangga Anda saat ini," sarannya.
Nah, begitulah cara mengatur bujet asuransi kesehatan untuk pekerja freelance dengan penghasilan tak tetap, semoga membantu! (*)