Belajar dari Raihaanun, Ciri-Ciri Pasangan Kecanduan Alkohol Dapat Merusak Keluarga

By Rahma, Jumat, 14 Juli 2023 | 13:02 WIB
Raihaanun (Instagram @raihaanun)

NOVA.ID - Raihaanun kecanduan alkohol, sang suami Teddy Soeriaatmadja putuskan menggugat cerai sang aktris.

Pasangan Teddy Soeriaatmadja dan Raihaanun akhirnya resmi bercerai setelah 16 tahun membina rumah tangga.

Apakah kecanduan alkohol dapat menjadi masalah keluarga?

Sahabat NOVA sebaiknya kenali ciri-ciri pasangan kecanduan alkohol akan membahayakan keluarga.

Teddy Soeriaatmadja telah mengajukan gugatan cerai ke Pengadilan Agama Tiga Raksa pada Rabu (05/04).

Keduanya resmi bercerai pada 15 Juni 2023 dengan nomor perkara 1810/Pdt.G/2023/PA.Tgrs.

Teddy Soeriaatmadja yang berhak atas hak asuh anak sepenuhnya memberi peraturan Raihaanun saat ingin bertemu sang buah hari.

Sang aktris dilarang bertemu anaknya setelah mengkonsumsia alkohol.

"Dengan seizin Pemohon (Teddy Soeriaatmadja) dan sepanjang Termohon (Raihaanun) tidak sedang berada dalam pengaruh alkohol."

"Maupun obat-obatan yang dapat membahayakan keamanan dan keselamatan anak-anak," sambungnya.

Pada pertengahan 2019, Reihanun diceritakan mulai mengonsumsi minuman beralkohol dengan jumlah yang semakin bertambah.

Baca Juga: Belajar dari Raihaanun, Ini Tips Dampingi Pasangan dengan Masalah Mental

"Bahwa sekitar pertengahan tahun 2019, Termohon mulai mengkonsumsi minuman beralkohol yang semakin lama jumlahnya semakin bertambah. Terlebih, ibu tiga anak itu hingga meminum obat dengan menggunakan minuman berakohol yang dapat membahayakan kesehatannya.

"Bahkan Termohon mulai meminum obatnya dengan menggunakan minuman beralkohol sehingga membahayakan kesehatan dan keselamatan dirinya," lanjutnya.

Penggunaan alkohol dapat berdampak negatif serius pada hubungan dengan orang terdekat alias keluarga.

Saat masalahnya menjadi lebih serius, orang dengan kondisi tersebut mungkin menarik diri dari orang yang dicintai atau menyerang orang yang mencoba membantu.

Meningkatnya Masalah Keluarga

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) melaporkan bahwa mengonsumsi alkohol meningkatkan risiko masalah keluarga dan kekerasan.

Beberapa ciri-ciri kecanduan alkohol sudah merusak keluarga meliputi:

Bertahan

Orang dengan gangguan penggunaan alkohol mungkin melihat pasangan mereka atau anggota keluarga lainnya sebagai ancaman.

Hal ini dapat menciptakan pola pikir di mana seseorang yang menyangkal masalah kecanduan alkoholnya mungkin merasa diserang atau defensif dengan upaya mendapatkan bantuan keluarga.

Masalah keuangan

Baca Juga: Berkaca dari Raihaanun, Menikah dengan Penderita Bipolar Rentan Perselingkuhan?

Tidak jarang orang mengalami kesulitan keuangan akibat penggunaan alkohol.

Ini mungkin disebabkan oleh pilihan yang buruk, kehilangan pekerjaan, atau menghabiskan banyak uang untuk alkohol.

Masalah seperti itu mempengaruhi individu dengan masalah tersebut, tetapi juga menimbulkan kesulitan bagi seluruh keluarga.

Masalah hukum

Penggunaan alkohol juga dapat berperan dalam kesulitan hukum yang berkaitan dengan hal-hal seperti pertengkaran, mengemudi dalam keadaan mabuk, atau kekerasan dalam rumah tangga.

Emosi negatif

Anggota keluarga mungkin sering mengalami berbagai emosi negatif sebagai respons terhadap kebiasaan minum orang yang dicintai, termasuk perasaan sedih, frustrasi, dan takut.

Dampak pada Anak

Administrasi Layanan Penyalahgunaan Zat dan Kesehatan Mental mencatat bahwa keluarga yang terpengaruh oleh masalah alkohol memiliki tingkat kebingungan dan stres yang tinggi.

Hal ini dapat membuat anak-anak yang tumbuh di lingkungan seperti itu lebih rentan terhadap penggunaan narkoba dan masalah kesehatan mental lainnya.

Anak-anak yang memiliki orang tua dengan masalah alkohol juga dapat mengalami berbagai efek dan emosi negatif.

Baca Juga: Dibintangi Reza Rahadian dan Raihaanun, Ini Deretan Fakta Menarik Film Twivortiare

Melansir Verry Well Mind, American Academy of Child and Adolescent Psychiatry menunjukkan bahwa perasaan ini mungkin termasuk:

- Amarah- Kecemasan- Kebingungan- Depresi- Malu- Kesulitan membentuk hubungan dekat

Anak-anak juga dapat menunjukkan perilaku seperti penarikan sosial, pengambilan risiko, dan masalah akademik.(*)