1.Tentukan berapa uang bersih yang ingin diperoleh setiap bulannya (dividen)
Contoh: Saya ingin bisnis saya ini memberikan saya pendapatan bersih untuk saya setiap bulannya sebesar Rp5 juta.
Bagian ini dapat kita permudah dengan menyebut sebagai target dividen.
2.Tentukan berapa laba bersih yang harus dihasilkan jika ingin memperoleh dividen sesuai target.
Contoh: Kebijakan pribadi kita adalah target dividen sebesar 50 persen dari total laba bersih.
Maka, untuk memperoleh target dividen Rp5 juta, kita membutuhkan total laba bersih sebesar Rp10 juta.
3.Tentukan asumsi persentase biaya operasional terhadap laba bersih yang diperoleh.
Contoh: Karena bisnis kita adalah menjual aksesori, maka laba bersih biasanya 50 persen dari total omzet yang diperoleh.
Maka, asumsi biaya operasional (dicampur biaya pokok produksi) adalah 50 persen juga dari total omzet.
Jadi, jika laba bersih kita senilai Rp10 juta (senilai 50 persen), maka biaya operasionalnya adalah sebesar Rp10 juta (50 persen sisanya).
4.Tentukan omzet yang harus 4 diperoleh 1 bulannya.