Belajar dari Kasus Anak Pinkan Mambo, Perhatikan Hal yang Wajib Dilakukan Keluarga dari Korban Pelecehan Seksual

By Nadia Fairuz Ikbar, Kamis, 3 Agustus 2023 | 18:32 WIB
Pinkan Mambo dan Michelle Ashley (Kolase Youtube/Star Story/Nadya Alaydrus)

 

NOVA.id - Baru-baru ini, ramai beredar kabar tentang putri Pinkan Mambo yang mengaku dilecehkan oleh ayah tirinya sendiri.

Menurut pengakuan sang putri MA, Pinkan Mambo selaku ibu justru malah tidak membelanya.

Di lain sisi, Pinkan Mambo membantah ucapan putrinya MA yang mengaku tak mendapat pembelaan darinya ketika mengalami pelecehan seksual.

Suami Pinkan Mambo saat ini, Steve Wantania sedang ditahan karena terbukti melakukan tindak pelecehan seksual kepada putri kandung Pinkan Mambo dari pernikahan dengan Sandy Sanjaya.

Pelecehan seksual merupakan masalah yang serius yang tidak bisa dipandang sebelah mata.

Menghilangkan trauma akan kejadian yang tidak menyenangkan tersebut tidak mudah.

Sebagai support system terdekat, keluarga harus beri dukungan penuh kepada penyintas.

Berikut 3 hal yang wajib dilakukan keluarga korban pelecehan seksual:

1. Jangan menghakimi!

Jangan salahkan mereka, atau diri kita sendiri sebagai keluarga karena tidak bisa menjaga korban dari kejadian enggak menyenangkan tersebut.

Hindari menanyakan pertanyaan 'mengapa' sebanyak mungkin karena ini sering menyiratkan kesalahan.

Baca Juga: Terungkap Alasan Pinkan Mambo Tak Ceraikan Suami Kedua Meski Sudah Lecehkan Anak Kandungnya

Fokus pada kebutuhan mereka. Jika mereka enggak segera memberi tahu keluarga tentang kejadian itu, dengarkan alasannya.

Sangat umum bagi para penyintas untuk menunggu sebelum berbagi dengan orang yang mereka cintai.

2. Dengarkan curhatan korban

Saat korban mulai berani speak up ke keluarga terkait pelecehan yang dialaminya, dengarkan semua ceritanya secara menyeluruh tanpa dipotong.

Jangan juga menekan mereka untuk bicara atau menanyakan hal-hal tidak nyaman.

Buat dirinya senyaman mungkin sehingga merasa secure untuk menceritakan semuanya ke keluarga.

Sangat berat bagi penyintas untuk menceritakan kejadian buruk yang pernah ia alami. Belum lagi trauma yang ia rasakan.

Lebih baik berjalan perlahan dan biarkan korban mengatur langkahnya.

Dengarkan dan bantu mereka memproses perasaan mereka.

Validasi kemarahan, rasa sakit, dan ketakutan mereka.

Ini adalah tanggapan alami yang perlu dirasakan, diungkapkan, dan didengar.

Baca Juga: Belajar dari Anak Pinkan Mambo, Saat Anak Mengaku Alami Pelecehan Seksual Kita Harus Apa?

Tidak apa-apa untuk memberi tahu mereka bahwa ini adalah topik yang sulit untuk dibicarakan.

Beri tahu mereka bahwa kita sebagai keluarga terbuka untuk membicarakan apa pun, meskipun itu tidak nyaman.

3. Beri dukungan penuh

Yakinkan mereka bahwa mereka mendapatkan cinta dan dukungan dari kita sebagai keluarganya.

Ambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi dan memastikan keselamatan korban.

Dorong mereka untuk mencari pertolongan medis, atau perumahan alternatif jika perlu.

Pahami bahwa mereka memiliki hak untuk memutuskan langkah apa yang perlu diambil.

Penting bagi mereka untuk mendapatkan kembali rasa kendali.

Pelecehan seksual adalah kejahatan yang menghilangkan kekuatan individu.

Itu bisa membuat mereka merasa diserang, berubah, dan di luar kendali.

Sangat penting bagi para penyintas untuk dapat membuat keputusan sendiri untuk mendapatkan kembali kekuasaan atas hidup mereka sendiri.

Diskusikan dengan korban dan tanyakan apa yang ingin mereka lakukan selanjutnya. Ini mungkin termasuk atau tidak termasuk menghubungi konselor, advokat, petugas pengadilan dan/atau polisi.

Melaporkan kejahatan pelecehan seksual bisa menjadi proses yang sangat sulit, panjang, dan menyakitkan.

Ini bukan pilihan yang tepat untuk semua orang, tetapi advokat terlatih dapat membantu korban dan keluarganya menelusuri pilihan mereka.

Baca Juga: Merasa Difitnah Tak Bela Putrinya, Pinkan Mambo Buka Suara Terkait Pelecehan yang Dialami Michelle Ashley

Pastikan juga penyintas menerima perawatan dan dukungan profesional yang mungkin mereka butuhkan.

Konseling dapat sangat membantu dalam membantu para penyintas melalui proses penyembuhan untuk menghadapi serangan seksual. Perlu diingat juga bahwa proses penyembuhan setiap orang itu unik.

Kenali kebutuhan mereka akan privasi. Batasan mereka telah dilanggar dan merebut kembali ruang pribadi itu penting.

Hormati waktu dan ruang yang dibutuhkan untuk pulih setelah kejadian pelecehan. (*)