Tim Paskibraka Meriahkan Pertunjukan Terakhir Pagelaran Sabang Merauke ‘Pahlawan Nusantara’

By Devy Situmorang, Senin, 21 Agustus 2023 | 16:55 WIB
Pagelaran Sabang Merauke bertajuk Pahlawan Nusantara (dok. Devy Situmorang)

NOVA.id - Pagelaran Sabang Merauke yang bertema Pahlawan Nusantara tahun ini akhirnya ditutup pertunjukan terakhirnya, Minggu malam, 20 September di JIExpo Theatre, Jakarta.

Pertunjukan megah yang melibatkan lebih dari 300 seniman lintas generasi ini digelar sebanyak 4 kali selama masa penyelenggaraan 19 - 20 September.

Pagelaran musik dan tari yang digagas iForte dan BCA bertujuan untuk melestarikan dan membangkitkan kebanggaan akan budaya Indonesia yang amat kaya dan beragam.

“Pagelaran ini diharapkan menjadi pemicu adanya pagelaran-pagelaran sejenis di kota-kota Indonesia,” demikian harapan Ferdinandus Aming Santoso selaku CEO & Presiden Direktur iForte dan Protelindo Group dalam Sekapur Sirih di buku acara.

Kehadiran Tim Paskibaraka dalam Pagelaran Sabang Merauke

Tim Paskibraka menyaksikan Pagelaran Sabang Merauke: Pahlawan Nusantara (dok. Devy Situmorang)

Pertunjukan pamungkas di tahun 2023 ini menjadi istimewa karena adanya 76 anggota Tim Paskibraka yang hadir dan turut serta menikmati Pagelaran Sabang Merauke.

MC malam itu, Indra Bekti, menyambut seluruh anggota Tim Paskibraka dan meminta mereka untuk bangkit berdiri.

Setelah seluruhnya berdiri, Indra Bekti tiba-tiba berteriak lantang ala komandan upacara, “Hormat grak!”

Sontak seluruh anggota yang berseragam merah putih tersebut mengangkat tangan kanan dan memberikan tanda hormat ke depan.

Sambil senyum-senyum menanggapi jahilnya Indra Bekti.

Anggota Tim Paskibraka memberikan salam hormat di awal pagelaran.

Baca Juga: Sosok Lilly Wenda, Pembawa Baki Sang Merah Putih Asal Papua Pegunungan

Penonton pun spontan memberikan tepuk tangan meriah menyaksikan kekompakan dan kehangatan penyambutan di awal Pagelaran Sabang Merauke ini.

Pertunjukan Kolosal Libatkan Sederet Musisi dan Penyanyi Papan Atas

Diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya oleh seluruh penonton yang hadir, pagelaran bertemakan Pahlawan Nusantara ini dinarasikan secara apik oleh 'sang kakek' yang diperankan Butet Kertaredjasa dan 'sang cucu' yang diperankan oleh penyanyi dan pemusik muda, Zahara Christie.

Selanjutnya, perjalanan melintasi ruang dan waktu untuk menyaksikan para pahlawan nasional dari Sabang hingga Merauke dimulai.

Dikemas dalam pertunjukan kolosal seni budaya dan tradisi Nusantara yang didukung deretan musisi ternama, seperti Avip Priatna, Dian HP, Kiki Dunung, Ammir Gita, dan Meidy Ratnasari.

Juga dimeriahkan penyanyi papan atas, diantaranya Isyana Sarasvati, Christine Tambunan, Yuyun Arfah, Cantika Abigail, Mirabeth Sonia, Swain Mahisa, Alsant Nababan, Taufan Purbo, Nino Prabowo, dan Gabriel Harvianto.

Kemegahan pagelaran yang disutradarai Rusmedie Agus dengan Koreografer Sandhidea Cahyo, kian indah dengan harmoni orkestra serta choir dari Jakarta Concert Orchestra, The Resonanz Children’s Choir Serunai dan Batavia Madrigal Singers.

Dibuka dengan Mantra Kutidhieng yang dilagukan untuk menyerukan kebangkitan diri.

Lalu, muncullah Teuku Cik Ditiro, pejuang pembela kebenaran melawan Belanda di akhir abad 18. Diiringi Tari Saman dan Tari Rencong.

Kemunculan Siti Manggopoh, pahlawan berjuluk “Singa Betina” asal Sumatera Barat di awal abad 19 juga sangat menyegarkan.

Perannya sebagai seorang ibu, tak menghalangi semangatnya memperjuangkan hak rakyat yang dirampas penjajah.

Baca Juga: Inilah Sosok 76 Paskibraka Upacara Detik-Detik Proklamasi di Istana Negara 2023

Dia tak mau tinggal diam saat diminta membayar pajak dengan kerja paksa.

Selain pengenalan soal pahlawan nasional, sejarah, seni dan budaya Indonesia yang beragam dan amat kaya, pagelaran ini juga ingin mengingatkan bahwa semua manusia Indonesia yang mau memikirkan, berjuang dan memajukan peri kehidupan orang lain, layak disebut pahlawan.

Artinya, semua orang bisa menjadi pahlawan.

Butet Manurung adalah salah satu contohnya.

Kisah perjuangannya dengan Sokola Rimba ditampilkan dalam sebuah babak sebagai pahlawan nusantara.

Bahkan lagu Sio Mama dari Maluku yang dinyanyikan juga mengajak penonton untuk menghargai perjuangan, pengorbanan dan cinta ibu kepada anak-anaknya.

Bahwa ibu adalah sosok pahlawan yang amat dekat.

Pertunjukan teatrikal sepanjang hampir tiga jam ini memberikan pesan amat mendalam, juga menghibur dan mencerahkan.

Melalui percakapan kakek dan cucu, aneka musik, tari, pagelaran wastra nusantara, nilai-nilai kepahlawanan dan persatuan, kental diteriakkan.

Pagelaran Sabang Merauke bertajuk Pahlawan Nusantara (dok. Devy Situmorang)

Harapan Digelar di Banyak Kota

Baca Juga: Amero Jewellery Bakal Rilis Seri Lavani Terbaru di Pagelaran Simfoni Lavani

Usai pertunjukan seluruh anggota Tim Paskibraka berkumpul di lobi JIEXPO Theater.

Mereka berbaris dan menyanyikan yel-yel penuh semangat.

Menjadi tontonan tersendiri bagi penonton yang berjalan pulang.

Kepada Nova, secara bersama-sama mereka menyampaikan kesan mendalam atas pagelaran ini.

Sebagian berteriak, “luar biasa!”

Saat ditanyakan bagian acara mana yang paling menarik, ke-76 anggota tim yang hadir kompak menjawab semua bagian acara sangat menarik.

“Dari 38 provinsi, yang paling berkesan provinsi mereka,” ujar Ibu Rima Agristina, Deputi Pengendalian dan Evaluasi BPIP yang menjadi Penanggungjawab Program Paskibraka saat mendampingi tim sambil tertawa.

Maklum, pasti susah memilih, karena mereka berasal dari 38 provinsi yang diwakili.

Sebelum kembali ke provinsi asal di tanggal 22 dan 23 Agustus mendatang, semua anggota Tim Paskibraka sangat berharap pagelaran serupa dapat dilakukan di kota-kota Indonesia lainnya. (*)